JAKARTA, WB – Adanya indikasi penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh pegawainya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akhirnya memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan BNN untuk melakukan tes urin terhadap beberapa pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI.
Hal itu berdasar pada laporan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta yang melakukan tes urine kepada 533 orang pegawai dinas tersebut. Hasilnya, sebanyak 19 orang pegawainya positif memakai ganja dan beberapa obat-obatan terlarang.
“Dari 500 lebih orang yang dites, ada 19 orang yang positif. Ada yang ketahuan pakai ganja, pakai obat penenang dan segala macam,” kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Ahok mengaku menaruh curiga kepada beberapa orang pegawai Dinas PU, lantaran dalam beberapa pertemuan, Ahok sering kali melihat beberapa pegawai dinas tersebut terlihat seperti teler.
“Aku kadang-kadang lihat PNS kita tuh kayak orang yang pakai ganja. Waktu SMA sama kuliah aku sering lihat temen-temen aku yang ngobat itu matanya agak merah, mikirnya enggak konsen, ngomongnya kemana-mana. Makanya aku kontak BNN buat tes,” tuturnya.
Meski positif terbukti mengkonsumsi narkoba, Ahok mengatakan tidak ada dari ke-19 pegawainya itu yang akan diproses secara hukum. Menurutnya, hukuman yang diberikan akan berasal dari Pemprov, baik berupa pemecatan atau penurunan jabatan.
“Saya sudah buat surat disposisi ke Pak Made (I Made Karmayoga, Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI). Ada honorer yang main ganja kita pecat. Kalau yang staf kita buat dia turun golongan. Yang duduk di eselon juga langsung kita copot jadi staf. Tapi kalau ketemu dia pakai sekali lagi, langsung kita pecat juga,” imbuhnya. []