WARTABUANA – Presiden Chile Sebastian Pinera pada Senin (1/3) meresmikan dimulainya tahun ajaran 2021, usai pelaksanaan kelas tatap muka ditangguhkan selama lebih dari setahun di negara itu di tengah pandemi COVID-19.
“Kembali ke kelas adalah sebuah kebutuhan, sesuatu yang fundamental. Tentu saja, kita harus melakukannya sembari menjaga kesehatan, yang menjadi prioritas pertama dalam seluruh rencana pemerintah,” tuturnya saat berada di sebuah sekolah di Wilayah Metropolitan Santiago.
“Bagi pemerintah, ruang kelas adalah tempat yang sakral. Di sanalah anak-anak dan siswa belajar, bukan di jalanan. Ruang kelas adalah tempat mereka berbagi pengalaman dengan kawan, teman sekelas, dan guru mereka. Di sana mereka dapat mengembangkan emosi, sehingga dapat mengalami perkembangan yang menyeluruh.”
Guna mempersiapkan kembalinya para siswa untuk belajar di kelas, pemerintah Chile pekan lalu memprioritaskan guru dan tenaga kependidikan dalam proses vaksinasi massal COVID-19. Program vaksinasi itu dimulai pada 3 Februari dan telah menginokulasi lebih dari 3,3 juta warga, yang sebagian besar di antaranya menerima suntikan vaksin buatan laboratorium China, Sinovac.
Hanya dalam waktu dua pekan, separuh lebih dari total 513.000 guru dan tenaga kependidikan telah divaksin, papar Pinera.
Kementerian Kesehatan Chile pada Senin melaporkan total 829.770 kasus COVID-19 dengan 20.660 kematian.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Santiago. (XHTV)