WARTABUANA – Konvoi puluhan Pajero Sport memulai aksinya dalam kegiatan bertajuk PIWANERS Journey – Tour De Sulsel. Event akbar itu dipersembahkan oleh Komunitas Pajero Indonesia One alias PIWANERS dalam upaya eksplorasi destinasi wisata di Provinsi Sulawesi Selatan.
Sekitar 60 Pajero Sport gabungan dari beberapa chapter di Jawa dan Sulawesi dilepas secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah untuk memulai perjalanannya dari kota Makassar pada 28 Desember 2019 dan berakhir tanggal 1 Januari 2020 di Obyek Wisata Rammang-Rammang Maros. Rombongan disambut hangat warga disejumlah daerah yang dilintasi.
Rombongan menghabiskan waktu dua malam di Tana Toraja. Obyek wisata pertama yang dikunjungi adalah Buntu Burake yang memiliki pemandangan mempesona dengan sensasi suasana seperti di Brasil. Tampak patung Yesus terbesar di Indonesia itu berdiri tegak, mengingatkan patung Yesus di puncak gunung Corcovado, Rio de Janeiro, Brasil.
Perjalanan dilanjutkan ke Londa dan Kete Kesu. Sayangnya kenyamanan terganggu karena hujan mengguyur Tana Toraja. “Selama kami kunjungan di Toraja, Buntu Burake paling mengesankan karena kami puas selfie dengan rekan kami di sini,” ujar Satria Veri salah satu PIWANERS.
Dari Tana Toraja di sisi utara, rombongan melanjutkan perjalanan ke sisi selatan dengan tujuan utama Tanjung Bira di kabupaten Bulukumba.
![](https://www.wartabuana.com/wp-content/uploads/2020/01/piwaners-gub-sulse.jpg)
Di hari pertama tahun 2020, rombongan PIWANERS Journey mengunjungi obyek wisata Taman Nasional Bantimurung dan Rammang-Rammang di Kabupaten Maros.
Rombongan sempat singgah di Sidrap setelah menempuh perjalanan panjang selama kurang lebih 13 jam melintasi beberapa kabupaten. Tidak sia-sia, perjalanan berakhir manis dengan kesempatan menikmati pemandangan sore hari di Makuna Hatata Resort.
Pantai pasir putih yang halus bak tepung terhampar luas di sepanjang bibir pantai yang berpadu dengan air laut yang biru nan bersih memanjakan mata sambil menantikan saat-saat matahari terbenam.
![](https://www.wartabuana.com/wp-content/uploads/2020/01/piwaners-wagub-sulsel.jpg)
Bermalam di Tanjung Bira sambil santap menu ikan bakar yang segar menambah nikmatnya suasana dan keakraban di antara PIWANERS.
Sayangnya kehangatan bermalam di Tanjung Bira hanya semalam, siang harinya rombongan melanjutkan perjalanan menuju Takalar untuk merayakan malam pergantian tahun di Pantai Galesong. Rombongan sempat singgah di sentra pembuatan Kapal Phinisi sebelum menuju Rumah Dinas Bupati Bulukumba untuk makan siang dan diterima oleh Wakil Bupati Tomy Satria.
Bulukumba terkenal dengan kemampuan masyarakatnya membuat kapal pinisi dan teknologi pembuatan kapal pinisi di Bulukumba ini telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda di Dunia pada Desember 2017 lalu.
Malam Tahun Baru
Dari Bulukumba, rombongan sempat diterima Bupati Bantaeng yang diwakili oleh Sekda Bantaeng di Pantai Seruni dan juga diterima langsung oleh Bupati Takalar Syamsari Kitta di Rumah Jabatan Bupati Takalar sebelum akhirnya tiba di salah satu villa milik PIWANERS di Galesong, Takalar.
Malam tahun baru di Galesong di isi dengan kegiatan keakraban dan kuliner berbagai makanan khas Sulawesi Selatan diiringi lantunan lagu oleh artis Hikmah KDI menghibur para peserta Tour de Sulsel.
“Walau dalam suasana yang sederhana di tepi pantai Galesong, seluruh peserta menikmati suguhan dan jamuan yang diberikan” ujar Arham Rahim PIWANERS asal Takalar yang menjadi tuan rumah acara Malam Tahun Baru 2020.
Di hari pertama tahun 2020, rombongan PIWANERS Journey mengunjungi obyek wisata Taman Nasional Bantimurung dan Rammang-Rammang di Kabupaten Maros.
Bantimurung menyodorkan beragam atraksi wisata menarik, seperti air terjun yang mengalir deras, aliran sungai dengan tepian berbatu diapit tebing terjal, danau, serta hawa sejuk yang menenangkan.
Bantimurung dikenal luas sebagai “The Kingdom of Butterfly”, seperti julukan yang diberikan oleh Alfred Russel Wallace (1857) karena keanekaragaman dan kelimpahan kupu-kupunya. Di wilayah ini terdapat juga lokasi penangkaran Taman Kupu-kupu yang sekaligus jadi wahana pendidikan konservasi bagi masyarakat umum.
Setelah santap siang di Pangkep, rombongan kembali ke Maros untuk menuju obyek wisata Rammang-Rammang. Kata Rammang-Rammang berasal dari Bahasa Makassar, yaitu sekumpulan awan atau kabut.
Terlihat dari kondisi Rammang-Rammang yang selalu berkabut setiap paginya, bahkan di setiap musim apa pun. Yang membuat Rammang-Rammang terkenal adalah adanya pegunungan karst yang mengitari wilayah ini, baik di sisi darat maupun sungainya. Kondisi lingkungan tersebut membuat pemandangan Rammang-Rammang begitu indah dan eksotik.
Walau kembali di guyur hujan, rombongan tetap bersemangat menikmati keindahan rammang-rammang menggunakan perahu motor yang telah disediakan.
Hari terakhir Tour de Sulsel 2020, sambil menunggu jadwal penyeberangan ke Surabaya keesokan harinya. Para peserta mengisi waktu dengan kegiatan bebas di Kota Makassar. Ada yang berwisata belanja membeli oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat serta ada juga yang sekedar bersantai ngopi di Warung Kopi yang menjamur di Kota Makassar.
Anggota Klub Pajero Indonesia One, Anca Boska, mengaku sangat senang mengikuti touring tersebut. Pasalnya, sebagai putra daerah, bisa memperkenalkan pariwisata Sulawesi Selatan kepada para peserta yang berasal dari luar Sulsel.
“Touringnya menyenangkan, kompak, dan ikut promosi pariwisata Sulsel. Saya senang dan bangga menjadi member klub Pajero Indonesia ONE,” kata Anca Boska, Sabtu (1/1/2020).
“Peserta sangat antusias, penuh kekeluargaan. Apalagi mendapat sambutan baik dari pemerintah, dan warga Sulsel juga bagus,” ujar Andi Tenri Bali Ketua PI.ONE Chapter Hasanuddin yang juga Korwil PI.ONE untuk wilayah Sulawesi.
Jika sebelumnya ketika menyeberang menggunakan kapal dari Surabaya menuju Makassar terasa tenang dan nyaman karena ombak yang tidak besar. Perjalanan balik dari Makassar menuju Surabaya berbeda karena kondisi alam angin kencang dari Barat yang menyebabkan ombak 3-5 meter sehingga tidak sedikit peserta yang mabuk laut. Walau demikian, ternyata bukannya kapok dengan perjalanan laut ini, para PIWANERS mengharapkan untuk segera diadakan touring kembali.
“Insya Allah pada liburan sekolah 27 Juni – 11 Juli 2020 kami akan mengadakan kegiatan Tour de Borneo menjelajahi Pulau Kalimantan. Dan saat ini sudah terdaftar 35 kendaraan yang ingin mengikuti kegiatan ini” tutup Wahyu Haryadi Ketua Umum PI.ONE.[]