WARTABUANA – Rencana membersihkan sampah seluas 5 KM dan setebal 3 meter di Muara Kali Cisadane, Teluk Burung, Kabupaten Tangerang yang akan dilakukan Restoring Integrity To The Ocean, Inc (PT. Indonesia Oceans Integrity) atau RIO bersama penerjun payung internasional Naila Novaranti ditunda hingga Juni 2021.
Penundaan itu dilakukan karena situasi pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan serta mengikuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM se-Jawa Bali untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 yang masih diperpanjang sampai 8 Februari mendatang.
Naila Novaranti mengungkapkan, karena situasi dan kondisi yang tak memungkinkan, akhirnya RIO dan tim relawan peduli sampah memutuskan kembali memundurkan jadwal kegatan peduli lingkungan yang awalnya akan digelar pada hari ini, Sabtu 6 Februari 2021.
Hal itu juga dilakukan untuk mematangkan koordinasi ke berbagai pihak agar nantinya dalam aksi pengerjaan pengerukan sampah lancar dan sesuai target secara bersama.
“Melihat situasi yang belum memungkinkan karena Pandemi ini, kami semua relawan peduli sampah mengikuti aturan PPKM dari Pemerintah, memutuskan memundurkan kembali jadual pembersihan sampah Muara Cisadane sampai bulan Juni 2021 mendatang. Semoga dengan pengumuman ini menjadi maklum adanya untuk para relawan dan stakeholder lainnya yang akan turut bergabung bersama,” ujar Naila Novaranti dalam keterangan persnya.

Pelatih terjun payung yang pernah dianugerahi penghargaan tahun 2010 sebagai Women of The Year 2019, Ikon Pancasila dan Penghargaan MURI dalam aksi penerjunan di Kutub Benua Atlantik, menambahkan, dengan pengunduran kali ini, pihaknya berharap akan menjadikan rencana pembersihan sampah semakin terkoordinasi dengan baik dengan berbagai pihak termasuk dengan kementerian dan pemerintah.
“Insha Allah dengan waktu yang agak panjang, kita berharap aksi kami peduli sampah yang ide-kan oleh perusahaan RIO akan lebih baik dalam kesiapan secara personily yang jumlahnya ribuan, kesiapan peralatan alat berat dan koordinasi dengan berbagai pihak lancar dengan melibatkan dari unsur TNI, Polri, Pemerintahan Daerah dan Pusat serta masyarakat,” tambah Naila.
Aksi pengerukan dan pembersihan sampah di Muara Kali Cisadane kata Naila, memang tak mudah karena harus benar-benar memperhatikan faktor kondisi lokasi dan cuaca yang bisa berubah kapanpun yang akan berdampak kepada situasi kondisi sampah disana.
“Seperti jika air laut mendadak pasang, sampah yang luasnya kurang lebih 3 sd 5 kilometer dan tebalnya 3 meter seperti tanah akan tertutupi air dan akan menyulitkan pengangkatan sampah ke alat berat. Itu juga yang kami pikirkan dengan matang,” ungkapnya.
Naila berharap dengan mundur sampai Juni mendatang, pihaknya bisa sangat siap dengan semua kendala tersebut dan berharap situasi pandemi covid 19 pun sudah mereda.[]