WARTABUANA – DD Foundation kembali menggelar Indonesia Teen Fashion Week (ITFW) untuk yang ketiga kalinya. Pagelaran busana yang diikuti banyak desainer pemula ini diselenggarakan di Hotel Ibis Style Mangga Dua Square, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Kepada sejumlah awak media, Derry Dahlan, selaku founder DD Foundation menjelaskan bahwa, penyelenggaraan acara ini adalah bentuk “pemberontakan” terhadap biaya yang terlalu berat bagi para desainer muda Indonesia dalam mengikuti event fashion di Tanah Air.
“DD Foundation mempersembahkan ITFW sebagai solusi bagi para desainer muda Indonesia agar karya-karya mereka bisa diakui dan diapresiasi oleh publik, sehingga dapat dikenal secara nasional maupun internasional,” ungkap Derry Dahlan saat jumpa pers sesaat sebelum ITFW ke-3 digelar.
Menurut Derry, gelaran ITFW ini merupakan media atau wadah yang sangat tepat bagi para desainer muda untuk berkarya, serta mengapresiasi diri mereka sebagai seorang desainer.
“Kita semua tahu bahwa untuk mendapatkan pengakuan sebagai desainer, mereka harus menyelenggarakan sebuah pagelaran busana. Namun, biaya yang dibutuhkan sangatlah tinggi. Saya melihat bahwa tidak ada wadah yang memperhatikan para desainer pemula, sehingga ITFW hadir sebagai wujud kepedulian saya terhadap desainer muda Indonesia yang baru memulai karir mereka,” jelas Derry.
Derry juga menambahkan bahwa terdapat perubahan signifikan dalam penyelenggaraan ITFW kali ini. Jumlah peserta yang kini semakin banyak, dan koleksi yang ditampilkan pun lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Namun menurut Derry, tidak semua desainer dapat berpartisipasi dalam acara bergengsi ini. Para peserta harus melalui seleksi yang ketat. “Mereka mengirimkan desain karya mereka, kemudian melalui proses wawancara terkait konsepsi karya tersebut, termasuk informasi mengenai harga dan target konsumen. Beberapa desainer senior yang cukup terkenal juga terlibat dalam proses kurasi ini,” terangnya.
Faktanya, menurut Derry, peserta ITFW memiliki bakat yang luar biasa, namun terhambat oleh keterbatasan finansial yang membuat mereka sulit memperkenalkan karya-karya mereka secara nasional. “Melalui ITFW ini, saya berharap mereka yang memiliki bakat yang luar biasa akan segera mendapatkan pengakuan yang pantas,” tutur Derry.
Derry juga berharap bahwa setiap tahun ITFW akan melahirkan desainer-desainer muda yang mampu bersaing di tingkat internasional dan menjadi embrio bagi desainer-desainer hebat, khususnya di Indonesia.
Angeline Virginia Wong, salah satu peserta dari Surabaya ini merupakan desainer berbakat dan multi talenta. Meskipun baru berusia 15 tahun, namun karya-karyanya mampu memikat penonton saat diperagakan di runway. “Acara ini luar biasa, terutama bagi desainer muda seperti saya yang baru saja memasuki usia remaja. Saya merasa sangat terhormat diberikan kesempatan untuk memperlihatkan karya-karya saya,” ucap pemilik akun Instagram @angelinevirginiawong.
Angeline menampilkan 7 karya busana dengan tema “Lokeswara” atau Penguasa Dunia. Salah satu karya busananya menggunakan bulu merak asli, sehingga membutuhkan perlakuan khusus dalam pembuatannya.[]