Seorang kontestan menyampaikan pidato dalam babak final Kompetisi Kemahiran Berbahasa Mandarin “Chinese Bridge” ke-17 untuk Siswa Sekolah Menengah Asing bagian utara dan tengah di Hanoi, Vietnam, pada 26 Mei 2024. (Xinhua/Hu Jiali)
HANOI, 27 Mei (Xinhua) — Babak final Kompetisi Kemahiran Berbahasa Mandarin bertajuk “Chinese Bridge” ke-17 untuk Siswa Sekolah Menengah Asing bagian utara dan tengah telah berakhir di Hanoi pada Minggu (26/5).
Acara tersebut digelar oleh Universitas Hanoi dan diselenggarakan bersama oleh Pusat Pendidikan Bahasa dan Kerja Sama di bawah Kementerian Pendidikan China dan Kedutaan Besar China di Vietnam.
Babak final itu dibagi menjadi empat bagian, di antaranya adalah kompetisi pidato bertema, kuis pengetahuan bahasa Mandarin, pidato impromptu, dan pertunjukan bakat, yang diselenggarakan secara luring di aula pertemuan Universitas Hanoi.
Seorang kontestan memainkan guzheng, sebuah alat musik tradisional China, dalam babak final Kompetisi Kemahiran Berbahasa Mandarin “Chinese Bridge” ke-17 untuk Siswa Sekolah Menengah Asing bagian utara dan tengah di Hanoi, Vietnam, pada 26 Mei 2024. (Xinhua/Hu Jiali)
Nguyen Tuong Anh dari Sekolah Khusus Bahasa Asing di Universitas Nasional Vietnam memenangkan babak final, dengan 16 siswa dari sembilan sekolah menengah yang ikut serta.
Dia menampilkan tarian pedang China, Huamulan, yang mendapatkan banyak pujian dari para penonton. “Saya telah belajar bahasa Mandarin sejak kecil, saya akan pergi ke China selama liburan musim panas ini untuk mengetahui lebih banyak tentang budaya China,” ungkapnya kepada Xinhua.
Nguyen Thi Cuc Phuong, wakil presiden Universitas Hanoi, mengatakan bahwa Vietnam dan China merupakan negara tetangga yang bersahabat, memiliki budaya yang sama, dan memiliki persahabatan mendalam, yang harus diwarisi oleh generasi-generasi muda.
Terdapat lebih dari 10.000 siswa sekolah dasar dan menengah, serta 20.000 mahasiswa yang belajar bahasa Mandarin di Vietnam, menurut Zheng Dawei, konselor pendidikan Kedutaan Besar China di Vietnam. [Xinhua]