JAKARTA, WB – Ustaz Erick Yusuf mengaku menerima banyak keluhan sulitnya mendapat tiket film 212: The Power of Love. Alasannya, hingga hari kedua penayangan, hanya ada 70-an layar di bioskop yang menayangkan film tersebut.
Ustaz muda yang juiga sebagai produser eksekutif film tersebut mencontohkan kekecewaan datang dari warga Ciamis, Jawa Barat. Bagaimana tidak, daerah tersebut menjadi salah satu lokasi film besutan anak bangsa itu. Namun, tak satu pun bioskop di daerah itu yang menayangkan film 212: The Power of Love.
Selain itu, keluhan juga datang dari masyarakat yang sulit mendapat tiket untuk menonton film itu. Menurut dia, keluhan tersubut harus diarahkan pada pihak pengelola bioskop di Indonesia. “Kan kita sudah bikin film, kita serahkan ke mereka (bioskop),” ujar Erick.
Di sisi lain, ia mengatakan, pujian terus mengalir dari penonton film yang menceritakan aksi damai 7 juta umat Islam pada 2 Desember 2016 di Monas, Jakarta Pusat, tersebut. “Alhamdulillah kalau pujian mengalir terus,” ujar dia.
Ia mencontohkan, banyak penonton yang terkejut setelah menonton film 212: The Power of Love. Banyak komentar yang diterima Erick, film tersebut menceritakan dan memperlihatkan cinta secara keseluruhan, baik pada negara, agama, keluarga, orang tua, maupun sesama.
“Kita betul-betul bicara tentang kisah Islam, rasa kasih sayang dan cinta. Kita dorong seperti itu bahwa Islam yang sebenarnya yang seperti itu, bukan yang marah-marah,” tutur Erick.
Ia beranggapan film 212 memberi pencerahan pada orang-orang yang selama ini berpikiran negatif tentang aksi damai 212. Terkait adanya aksi penolakan terhadap film tersebut, Erick enggan mengambil pusing.
Ia meyakini, apabila orang-orang yang menolak bersedia menonton filmnya, mereka akan malu. “Soalnya, ini betul-betul film bergizi yang bagus untuk ruqyah kita,” kata Ustaz Erick.
Pada hari ketiga pemutaran film 212: The Power of Love akun Instagram @212movie mengumumkan penambahan layar. Masing-masing di Bandung, di Ubertos XXI, BTC XXI, CGV Paskal 23, dan CGV BEC. Di Jakarta Pusat di CGV Grand Indonesia. Sementara itu, di Palembang penambahan di CGV Sosial Market Palembang. []