WARTABUANA – Lebih dari seratus tahun silam, di wilayah Bedukang, Bangka Belitung, sejenis teh hitam beredar secara terbatas. Bernama teh Liubao, teh ini memiliki aroma pinang yang unik. Teh itu memiliki efek menyegarkan dan menenangkan pikiran bagi seseorang yang meminumnya.
Teh beraroma unik ini berasal dari sebuah daerah bernama Liubao di Kota Wuzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. Selama hampir satu abad, sungai kecil di dekat Liubao ramai dengan aktivitas orang mendayung perahu. Orang-orang mengangkut teh lokal dengan perahu kecil, mengarungi sungai kecil dan sungai lebar. Kemudian, teh tersebut dipindahkan ke kapal yang lebih besar yang dapat menahan terpaan angin dan ombak, serta melakukan perjalanan di sepanjang Jalur Sutra Maritim ke arah selatan ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dari sinilah rute teh kuno yang terkenal terbentuk.
Sungai Xijiang, anak sungai dari sungai terbesar ketiga di China, mengalir membelah Kota Wuzhou. Kondisi tersebut mendukung transportasi di Wuzhou, yang menjadikannya awal dari rute teh kuno. Sinar matahari, suhu, dan sumber daya air yang baik membuat lingkungan ekologis Wuzhou sangat ideal bagi pertumbuhan pohon teh, yang menjadi alasan lain kota ini menjadi asal mula rute teh kuno. Setiap musim produksi teh, Liubao menghasilkan daun teh berkualitas tinggi yang melimpah.
Warga setempat menggunakan daun segar dari pohon teh berdaun besar itu sebagai bahan baku. Setelah itu, warga mengolah daun teh tersebut lewat lima prosedur, yakni fiksasi, penggulungan (rolling), penumpukan (pilling), penggulungan dengan kuat (heavy rolling), dan pengeringan (drying). Teh Liubao terpilih sebagai salah satu dari 24 teh terkenal di China selama periode Jiaqing dari Dinasti Qing, karena warnanya yang merah, aromanya yang kuat, umur teh yang tua, rasanya yang lembut, dan aroma buah pinangnya yang unik.
Direktur Pusat Layanan Pengembangan Industri Teh Kota Wuzhou, Huang Ling, mengatakan bahwa teh Liubao juga memiliki khasiat unik lainnya dalam mengobati sindrom biang keringat. Asia Tenggara memiliki iklim yang panas dan lembab, dan teh Liubao memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.
Pada awal abad ke-20, para pekerja China dari wilayah Guangxi dan Guangdong membawa kebiasaan meminum teh Liubao ke berbagai wilayah di Indonesia. Teh tersebut tidak hanya mengobati kerinduan mereka pada kampung halaman, tetapi juga mengatasi sindrom biang keringat yang disebabkan oleh iklim panas dan lembab.
Hingga saat ini, teh Liubao masih menjadi salah satu varietas teh terpopuler di Asia Tenggara. Huang mengatakan bahwa Kota Wuzhou mengadakan pameran teh permanen dan menjalin hubungan penjualan dengan para distributor di Malaysia, Indonesia, Thailand, Brunei Darussalam, Sri Lanka, dan negara-negara lain serta membentuk kemitraan strategis yang stabil.
“Melalui berbagai promosi, pameran dagang dan presentasi, kami menggunakan teh Liubao sebagai perantara, Kamar Dagang sebagai jembatan untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan, berbagi peluang baru dari Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, serta mempromosikan kelancaran pengembangan kerja sama perdagangan antara semua pihak,” tutur Huang.
“Nilai koleksi teh Liubao juga menjadi salah satu alasan teh ini disukai oleh para pedagang di dalam dan luar negeri,” kata Zhang Junwei, Manajer Umum Wuzhou Zhongcha Tea Cooperation Limited, seraya mengatakan bahwa teh yang tua akan memiliki kualitas yang lebih baik. Teh memiliki berbagai zat yang akan terbentuk selama periode penyimpanan dan cita rasa yang khas serta efek kesehatan akan dihasilkan pada periode tersebut.
Selain mengandung berbagai asam amino esensial, vitamin, dan elemen-elemen kecil lain yang baik untuk kesehatan (trace element), teh Liubao juga mengandung lebih banyak enzim lipolitik, sehingga membuat teh tersebut memilik kemampuan dekomposisi yang lebih kuat terhadap senyawa berminyak dan mirip seperti lemak tubuh bagian bawah, kolesterol, efikasi trigliserida. Mengonsumsi teh tersebut secara teratur dapat membantu memperkuat perut dan menyehatkan jiwa, serta membantu menurunkan berat badan dan menjaga kebugaran.
Untuk menikmati teh Liubao, pertama-tama masukkan teh ke dalam teko, tambahkan mata air pegunungan, rebus air dan teh tersebut, lalu dinginkan. Saat meminum teh tersebut, kita dapat merasakan aroma manis yang lembut.
Teh ini dapat diminum setelah menyantap makanan berat untuk membantu pencernaan atau dapat juga diteguk saat perut kosong. Saat cuaca panas, meminum teh Liubao dapat membantu mendinginkan tubuh kita dari teriknya musim panas, kata Zhang.
Seiring dengan meningkatnya standar hidup masyarakat, teh Liubao semakin populer di kalangan konsumen. Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran merek dan pengaruh pasar teh Liubao terus berkembang, dan menjadi produk teh yang banyak diminati di China.
Di pasar internasional, teh Liubao digemari oleh semua kalangan, dan berbagai jenis teh Liubao dari Wuzhou dijual ke Indonesia. Pada Desember 2021, sebuah kontrak ditandatangani untuk memungkinkan teh Liubao masuk ke pasar Jerman, yang dikenal dengan standarnya yang tinggi.
Larisnya penjualan teh Liubao mendorong pemerintah setempat untuk memperhatikan kualitas produk tersebut. Pada 2013, komite teknis standarisasi teh untuk teh Liubao didirikan dengan sistem standar yang dibentuk di seluruh rantai industri teh. Sistem standar meliputi produksi, pengolahan, transportasi dan penyimpanan, pergudangan, kualitas produk, pengemasan, dan aspek lainnya, yang bertujuan untuk mempromosikan standarisasi pengembangan hulu dan hilir dari rantai industri serta untuk meningkatkan kualitas teh Liubao.
Di pusat komando digital penanaman teh lokal, “analisis suhu dan kelembaban udara”, “pemantauan tanah”, “pemantauan perkebunan”, dan serangkaian indikator data diperbarui secara waktu nyata (real time). Teh dipantau dengan teknologi digital sejak awal pembibitan. Data pupuk, pestisida, proses panen, pemetikan daun teh, pengujian, pergudangan, proses penuaan daun teh, dan aspek lainnya semuanya dikumpulkan dan disimpan dalam sistem manajemen informasi, sehingga “kartu identitas” teh Liubao yang dapat ditelusuri terbentuk.
Jiang Liansheng, Sekretaris Komite Partai Kota Wuzhou, mengatakan bahwa Wuzhou akan menggencarkan pembangunan kebun teh ekologis serta membentuk dan meningkatkan sistem standar teh Liubao. Kebun teh ekologis akan dibangun berdasarkan karakteristik biologis pohon teh tersebut. Budi daya komposit dimensional dan metode simbiosis pohon teh dan semak belukar diimplementasikan guna mempertahankan ekologi asli. Dalam pengelolaan penanaman, semua pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan penggunaan herbisida dilarang.
Negara-negara ASEAN dianggap sebagai pasar penting untuk teh Liubao asal Wuzhou, dan pemerintah akan membentuk sistem standar teh Liubao ASEAN, kata Jiang. “Kami juga akan mempercepat pembangunan perkebunan teh digital, pembangunan sanggar kerja nirawak, pabrik cerdas, pabrik teh digital. Wuzhou akan menggunakan teknologi paling ilmiah dan standar paling ketat untuk menyajikan secangkir teh yang nikmat kepada dunia.” []