BANDUNG, Pemasangan rel untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai dilakukan pada Rabu (20/4), yang akan membentang sepanjang 142,3 km dari Depo Tegalluar di Bandung, Provinsi Jawa Barat, hingga Stasiun Halim, Jakarta.
Pemasangan perdana rel ini dilakukan di Depo Tegalluar dan disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi, Komisaris Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Gao Feng, dan Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi.
Budi Karya mengatakan KCJB adalah proyek strategis nasional yang menjadi simbol persahabatan antara Indonesia dan China.
“Proyek ini juga menggunakan teknologi transportasi yang pertama kalinya ada di Asia Tenggara. Saya bangga dan apresiasi dengan apa yang sudah dilakukan,” ujar Budi Karya, menyebut teknologi pemasangan rel yang menggantikan cara manual.
Penggunaan teknologi ini kini menjadi pengetahuan baru yang dimiliki bangsa Indonesia, imbuh sang menteri.
KCJB menjadikan perjalanan Jakarta-Bandung dapat ditempuh dengan waktu sangat singkat, sekaligus akan mendorong pertumbuhan perekonomian di sekitarnya.
Sementara itu, Dwiyana mengatakan bahwa pembangunan KCJB telah mencapai 82 persen dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada Januari 2023.
Dwiyana menambahkan bahwa pelatihan bagi para masinis yang akan mengoperasikan kereta cepat tersebut saat ini sedang dilakukan.
Menurut Gao Feng, pemasangan perdana rel ini menjadi tonggak pencapaian pembangunan KCJB sekaligus menandakan bahwa pekerjaan di atas galur telah dimulai.
Proyek yang mulai digarap sejak Juni 2018 ini berjalan sukses berkat dukungan pemerintah dan kontribusi semua pekerja, katanya menambahkan.
“Proyek strategis nasional ini mendapat sorotan dan dukungan langsung dari kepala negara Indonesia dan China. Proyek ini mencerminkan persahabatan dan kerja sama kedua negara,” ujar Gao. [Xinhua]