KUALA LUMPUR – Jumlah kedatangan wisatawan asing ke Malaysia diperkirakan akan mencapai 5 juta per akhir tahun ini, demikian menurut asosiasi perjalanan dan wisata terbesar di negara itu.
Pelonggaran pembatasan sejak 1 April dan lonjakan baru dalam perjalanan internasional menempatkan industri tersebut dalam posisi yang baik untuk pulih, ujar Presiden Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Tan Kok Liang kepada Xinhua dalam wawancara via telepon.
“Kami mencatatkan sekitar 1 juta kedatangan sejak pemerintah mencabut pembatasan terkait kunjungan pariwisata internasional. Dari seluruh kedatangan itu, sekitar 600.000 di antaranya berasal dari negara tetangga, Singapura,” katanya.
“Namun demikian, kami optimistis karena negara-negara dari Uni Eropa (UE), Australia, Jepang, India, dan negara-negara ASEAN lainnya telah memberikan respons yang sangat positif dan kami merasa angka 5 juta akan tercapai dengan mudah,” tambahnya.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengumumkan bahwa negaranya akan beralih ke fase endemi dari pandemi ini dan membuka kembali perbatasannya bagi pelancong internasional mulai 1 April, sebagian untuk mengurangi tekanan terhadap perekonomian negara tersebut.
Keputusan itu dibuat karena kesuksesan kampanye imunisasi nasional COVID-19 dan menunjukkan exit strategy untuk memungkinkan warga Malaysia kembali menjalani kehidupan yang hampir normal setelah dua tahun berjuang memerangi COVID-19.
Meski demikian, Tan mengatakan sektor pariwisata masih menghadapi berbagai tantangan, terutama kekurangan tenaga kerja setelah gangguan selama dua tahun dan masalah-masalah lain dalam mendapatkan pekerja asing.
“Hal ini juga telah disebut oleh Menteri Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan Malaysia Nancy Shukri, yang bekerja sama dengan kami untuk mengangkat isu-isu ini dan mencari solusi. Kekurangan tenaga kerja sangat memprihatinkan karena dapat memengaruhi kemampuan hotel, restoran, dan bisnis padat karya lainnya,” tutur Tan.
“Namun kami yakin bahwa seiring dengan terus membaiknya situasi, kami akan mengalami normalisasi dan sektor ini akhirnya akan dapat meneruskan dari posisinya sebelum pandemi mulai merebak, bahkan meski memakan waktu,” lanjutnya.
Menurut data dari Tourism Malaysia, sebuah badan di bawah kementerian tersebut, Malaysia mencatatkan 26,1 juta kedatangan pada 2019, menyumbang 86,1 miliar ringgit (1 ringgit = Rp3.312). Angka itu turun menjadi 4,33 juta kedatangan pada 2020 saat pandemi merebak dan hanya 130.000 kedatangan pada 2021. [Xinhua]