RIYADH, Edisi kedua Desert X AlUla, pameran seni site-responsive pertama dari jenisnya di Arab Saudi, resmi dibuka pada Jumat (11/2) di AlUla, kota kuno yang terkenal dengan warisan alamnya yang terletak di wilayah barat laut negara kerajaan tersebut. Berbagai karya seni gurun yang kreatif dari 15 seniman internasional dipamerkan dalam ekshibisi ini.
Mengusung tema “Sarab” atau yang berarti fatamorgana, pameran ini digelar mulai 11 Februari hingga 30 Maret dan bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai ide tentang fatamorgana dan oasis. Dalam kesempatan ini, para seniman yang berpartisipasi diundang untuk mengupas mimpi, kamuflase, fiksi, penampakan atau penghilangan, ekstraksi, ilusi dan mitos, serta mengkaji dikotomi antara dunia alami dan buatan manusia.
Neville Wakefield, salah satu direktur artistik Desert X AlUla, mengatakan lanskap dan sejarah AlUla, yang selalu berada di persimpangan antara perdagangan dan kebudayaan, telah dan akan terus menarik orang-orang dari seluruh dunia.
Nora Aldabal, Direktur Seni dan Perencanaan Kreatif di Komisi Kerajaan untuk AlUla, mengatakan pameran tersebut memungkinkan orang-orang untuk mengintegrasikan seni, alam, dan sejarah, memuji AlUla sebagai “destinasi yang dibangun dan terinspirasi oleh seniman.”
“Dengan inisiatif seperti Desert X AlUla, kami menciptakan babak selanjutnya dalam sejarah AlUla sebagai asal muasal inspirasi, transfer, dan ekspresi artistik,” katanya.
Dikembangkan berdasarkan warisan Desert X, yang diproduksi oleh sebuah badan amal nirlaba di California, Desert X AlUla mengacu pada prinsip-prinsip seni Bumi (land art), menawarkan kesempatan luar biasa untuk menikmati seni berskala monumental dalam dialog dengan alam. [Xinhua]