BEIJING, Terdapat banyak peluang kerja sama antara Indonesia dan China di bidang ekonomi digital untuk mewujudkan target Indonesia bahwa ekonomi digital akan menyumbangkan 12 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut pada 2025, demikian disampaikan oleh Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk China Djauhari Oratmangun pada Rabu (1/12) di Beijing, China.
Pada sebuah acara yang memperkenalkan Indonesian Updates kepada para wartawan China pada Rabu, Djauhari menyatakan bahwa hubungan ekonomi Indonesia dan China mencapai level tertinggi baru pada 2021, baik dari sisi nilai perdagangan maupun keseimbangannya. Sang dubes mengutip data dari bea cukai China bahwa nilai total perdagangan kedua negara pada periode Januari-September 2021 telah mencapai 85,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.320), dibandingkan dengan 78 miliar dolar AS pada 2020.
Djauhari menekankan bahwa Indonesia siap melakukan kerja sama dengan pihak China, khususnya di bidang ekonomi digital. “Mengingat China memiliki skala perekonomian digital terbesar kedua di seluruh dunia dengan nilai transaksi 2,4 triliun dolar AS, saya yakin terdapat banyak peluang yang terbuka untuk kerja sama dengan China dan kerja sama itu akan dibutuhkan dan saling membantu,” ujar sang dubes.
Selain itu, Djauhari juga menyebut bahwa Indonesia sangat berkeinginan untuk bekerja sama dengan China di bidang ekonomi ramah lingkungan termasuk ekonomi kemaritiman (blue economy). Dia juga mengatakan investasi dari China sangat diperlukan oleh Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan membantu Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.
Pihak kedutaan juga menyampaikan serangkaian informasi tentang Indonesia, di antaranya program vaksinasi Indonesia, pembukaan Bali untuk wisatawan dari sejumlah negara, presidensi Indonesia untuk G20 tahun 2022, dan lainnya. [Xinhua]