LANZHOU – WEN JING, Koresponden Xinhua : “Baru-baru ini, ‘lebih dari 200 juta orang di China merupakan orang dewasa lajang’ menjadi topik trending di media sosial China. Orang-orang yang belum menikah dan tinggal sendirian di kota-kota besar menyebut diri mereka sebagai “pemuda sarang kosong”.
Bekerja di kota-kota besar di China yang jauh dari keluarga, kalangan muda lajang menikmati gaya hidup mereka yang bebas dan mandiri. Namun terkadang, mereka juga merasakan kesepian. Tanpa keluarga atau teman dekat yang dapat dijadikan tempat mencurahkan perasaan, bagaimana cara mereka mengatasi rasa cemas dan kesepian?
Meningkatnya jumlah warga lajang memunculkan pasar layanan pendamping yang beragam. Semakin banyak pemuda lajang yang mencari pertemanan secara daring. Mereka membeli kekasih virtual untuk merasakan hubungan romantis. Mereka membeli teman gim daring untuk bermain gim seluler bersama. Mereka bahkan mengeluarkan biaya untuk pendamping nyata agar dapat diajak makan malam, menghabiskan waktu, dan menonton film bersama.
Bisnis tersebut mencerminkan keberagaman dan semangat ekonomi lajang (singles economy) di China. Ini tidak hanya mendorong keberadaan pola dan budaya konsumsi yang unik, tetapi juga memperkaya pasar konsumen tersebut dan mempercepat peningkatannya.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lanzhou, China. (XHTV)