Banjir wisatawan terjadi saat perayaan Tahun Baru tradisional selama tiga hari di Kamboja setelah ditangguhkan selama dua tahun akibat COVID-19.
PHNOM PENH, Perayaan Tahun Baru tradisional Kamboja yang berlangsung selama tiga hari, atau festival Songkran, telah berakhir dengan 4,59 juta orang bepergian ke berbagai objek wisata, demikian disampaikan Menteri Pariwisata Kamboja Thong Khon pada Minggu (17/4).
Khon mengatakan bahwa dari jumlah keseluruhan itu, 28.849 di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.
“Semua destinasi wisata telah dibuka dan menarik banyak wisatawan,” kata Khon dalam sebuah laporan. “Jumlah wisatawan selama liburan Tahun Baru yang berlangsung selama tiga hari pada tahun ini hampir setara dengan perayaan tahun baru sebelum COVID-19 pada 2019, ketika terdapat 4,72 juta wisatawan.”
Keamanan, keselamatan, dan ketertiban publik telah dipastikan selama liburan itu, ujar sang menteri. Dia juga mengatakan provinsi budaya Siem Reap, ibu kota Phnom Penh, dan provinsi pesisir Preah Sihanouk, Kampot, dan Kep termasuk dalam daftar destinasi wisata paling populer di negara kerajaan itu.
Negara Asia Tenggara itu merayakan festival Songkran mulai Kamis (14/4) sampai Sabtu (16/4) setelah dua tahun menangguhkan berbagai perayaan akibat pandemi COVID-19.
Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen pada Sabtu (16/4) mengatakan perayaan Songkran diselenggarakan di desa, kelenteng, sekolah, tempat umum, dan objek wisata di seluruh wilayah Kamboja.
“Berkat tingginya tingkat vaksinasi dan perdamaian komprehensif yang berhasil kita capai dalam 24 tahun terakhir, masyarakat kini dapat bepergian ke mana saja,” katanya saat berpidato dalam upacara peresmian patung pasangan berukuran besar di Provinsi Preah Sihanouk, Kamboja barat daya.
Kamboja telah sepenuhnya melanjutkan aktivitas sosial-ekonominya dan membuka kembali perbatasannya bagi pelancong yang sudah divaksinasi lengkap tanpa karantina sejak November tahun lalu usai sebagian besar populasinya telah menjalani vaksinasi COVID-19.
Sejauh ini, negara kerajaan itu telah menyuntikkan satu dosis vaksin COVID-19 kepada 14,85 juta orang, atau 92,8 persen dari populasinya yang berjumlah 16 juta jiwa, sebut Kementerian Kesehatan Kamboja. Pihak kementerian juga menyampaikan bahwa 14,1 juta atau 88,1 persen di antaranya telah divaksinasi lengkap dengan dua dosis wajib.
Sebagian besar vaksin yang digunakan dalam program imunisasi negara itu adalah vaksin Sinovac dan Sinopharm.
Kamboja hanya melaporkan 16 kasus baru COVID-19 pada Minggu, yang seluruhnya dikonfirmasi sebagai varian Omicron, dan nol kematian, menurut Kementerian Kesehatan Kamboja. Selain itu, disebutkan pula bahwa sejak Januari 2020 hingga saat ini, Kamboja mencatat total 136.060 kasus dengan 132.769 pasien sembuh dan 3.055 kematian. [Xinhua]