MUMBAI – Sejumlah besar pekerja migran meninggalkan Mumbai, ibu kota keuangan India, di tengah kekhawatiran perihal karantina wilayah (lockdown) setelah Negara Bagian Maharashtra pada Selasa (13/4) mengumumkan pemberlakuan jam malam akibat lonjakan kasus COVID-19 di negara Asia itu baru-baru ini.
Pada Rabu (14/4) sore waktu setempat, Stasiun Kereta Lokmanya Tilak Terminal di Mumbai dipadati para buruh migran. Banyak pekerja migran telah mengantisipasi penerapan lockdown dan berhasil mendapatkan tiket resmi untuk pulang ke kampung halaman mereka masing-masing.
Namun demikian, lebih dari 2.000 orang masih tercatat di daftar tunggu hingga Selasa malam waktu setempat meski Jalur Sentral dan Jalur Barat dalam jalur kereta api India telah meningkatkan jumlah kereta menuju beberapa negara bagian di wilayah India Utara.
Jam malam akan diberlakukan selama 15 hari.
Kasus COVID-19 di India terus melonjak dengan rekor tertinggi kasus baru yang berjumlah 200.739, sehingga total kasus bertambah menjadi 14.074.564, menurut data terbaru yang dirilis Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India pada Kamis (15/4).
Sebanyak 1.038 kematian akibat pandemi dilaporkan sejak Rabu pagi, menambah total kematian akibat COVID-19 di negara itu menjadi 173.123.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Mumbai, India. (XHTV)