[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=vvN_lQpTlew” lightbox=0 lightboxsize=1 lightboxwidth=960 lightboxheight=540 autoopen=0 autoopendelay=0 autoclose=0 lightboxtitle=”” lightboxgroup=”” lightboxshownavigation=0 showimage=”” lightboxoptions=”” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 autoplay=0 loop=0 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://www.wartabuana.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]
SHANXI – Setelah berhasil memberantas kemiskinan absolut, kini China bergerak cepat dalam menggiatkan vitalisasi pedesaan. Infrastruktur jalan yang telah ditingkatkan membantu proses distribusi hasil pertanian, serta mendatangkan wisatawan dan sumber daya lainnya ke wilayah pedesaan.
Panjang total ruas jalan pedesaan di China akan dipertahankan sekitar 5 juta kilometer hingga 2035 nanti, sementara kualitas jalan untuk akses ke kota-kota kecil dan pedesaan akan lebih ditingkatkan lagi, ujar Wakil Menteri Transportasi China Wang Zhiqing dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (24/3).
Hingga saat ini, China memiliki total 4,2 juta kilometer ruas jalan pedesaan.
Dari 2016 hingga 2020, investasi China untuk infrastruktur jalan pedesaan mencapai sekitar 310 miliar yuan (1 yuan = Rp2.205).
Menurut Garis Besar Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional dan Tujuan Jangka Panjang Hingga Tahun 2035, China akan mengedepankan sistem “kepala infrastruktur jalan”. Dalam sistem ini, seorang petugas khusus akan ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam membangun, mengelola, memelihara, dan mengoperasikan jalan pedesaan secara lebih baik.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Shanxi, China. (XHTV)