KABUL – Taliban tidak ingin memiliki musuh internal maupun eksternal, dan bermaksud untuk membentuk sebuah pemerintahan yang inklusif di Afghanistan, demikian disampaikan juru bicara Taliban di Kabul, ibu kota Afghanistan, pada Selasa (17/8).
Dalam konferensi pers pertamanya sejak Taliban menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan pada Minggu (15/8), juru bicara kelompok itu Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan musuh internal maupun eksternal, dan mereka ingin menjalin hubungan baik dengan semua pihak untuk mengembangkan ekonomi serta mencapai kemakmuran.
“Afghanistan akan memiliki pemerintahan Islam yang kuat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mujahid berjanji untuk memastikan keselamatan orang-orang yang bekerja dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, seraya menambahkan bahwa orang-orang yang keluarganya sedang menunggu di bandara Kabul akan aman jika mereka kembali ke rumah.
Dirinya juga mengatakan bahwa interaksi Afghanistan dengan negara-negara asing akan berlanjut, dan Taliban akan menggunakan sumber daya alam negara itu untuk proses pembangunan kembali.
Afghanistan akan bebas dari narkoba jika komunitas internasional menyediakan tanaman alternatif untuk negara itu, tambahnya.
“Semua perbatasan berada di bawah kendali Taliban.”
Selain itu, Mujahid mengungkapkan bahwa Taliban akan mengizinkan para perempuan di Afghanistan untuk bekerja dan belajar berdasarkan hukum Islam, dan mereka akan diberikan semua hak berlandaskan prinsip-prinsip Islam, karena perempuan merupakan bagian penting dari masyarakat. [Xinhua]