BEIJING, Presiden China Xi Jinping akan menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) ke-31 di Lima, Peru, serta melakukan kunjungan kenegaraan di negara itu pada 13-17 November atas undangan Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra, seperti diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Hua Chunying pada Jumat (8/11).
Xi juga akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-19 di Rio de Janeiro, Brasil, serta melakukan kunjungan kenegaraan di negara itu pada 17-21 November atas undangan Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, ujar Hua.
Kehadiran Presiden Xi dalam Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC tahun ini sepenuhnya menunjukkan betapa pentingnya kerja sama ekonomi Asia-Pasifik bagi China, ujar Mao Ning, jubir lainnya di Kemenlu China, dalam sebuah konferensi pers rutin.
“Saat ini, pertumbuhan ekonomi dunia kurang memiliki momentum, dan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik menghadapi tantangan-tantangan baru,” ujar Mao, seraya menambahkan bahwa kawasan itu diharapkan dapat terus memainkan perannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dunia.
Xi akan menyampaikan sebuah pidato dalam pertemuan tersebut, menguraikan langkah-langkah China untuk memperdalam reformasi dan keterbukaan serta kebijakan dan usulannya guna memajukan kerja sama Asia-Pasifik, kata Mao.
Kehadiran Xi dalam KTT G20, kata Mao, menunjukkan dukungan kuat China terhadap multilateralisme dan betapa pentingnya kerja sama G20 bagi China. Dia menambahkan bahwa Xi akan menyampaikan sebuah pidato dalam pertemuan tersebut dan melakukan pertukaran pandangan yang mendalam dengan para pemimpin negara lain.
Mao mengatakan bahwa G20 secara luas diperkirakan akan memainkan perannya sebagai forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional, menyuntikkan dorongan ke dalam pertumbuhan ekonomi dunia, dan memetakan arah untuk meningkatkan tata kelola ekonomi global.
Dalam kunjungan Xi ke Peru mendatang, Mao mengatakan sejak pembentukan hubungan diplomatik 53 tahun silam, China dan Peru telah memperkuat rasa saling percaya politik dan mencapai hasil yang bermanfaat dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra.
Dalam kunjungan tersebut, Xi akan mengadakan pembicaraan dengan mitra setaranya dari Peru guna bertukar pandangan secara mendalam mengenai hubungan bilateral dan kerja sama di bidang-bidang utama.
Kunjungan Presiden Xi diyakini akan lebih lanjut memperkuat rasa saling percaya politik antara China dan Peru, memperdalam kerja sama praktis di berbagai bidang, serta mendorong hasil yang lebih positif dalam kemitraan strategis komprehensif bilateral, ujar Mao.
Dalam kunjungannya ke Brasil mendatang, Xi akan menggelar pembicaraan dengan presiden Brasil untuk bertukar pandangan secara mendalam mengenai hubungan bilateral dan isu-isu internasional dan regional yang menjadi kepentingan bersama, kata Mao.
Tahun ini menandai peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik China-Brasil. Dalam 50 tahun terakhir, hubungan bilateral telah mempertahankan perkembangan yang baik dan stabil, disertai dengan kerja sama praktis yang membuahkan banyak manfaat di berbagai bidang, katanya.
Kunjungan Xi ke Brasil akan meningkatkan rasa saling percaya politik, mempromosikan sinergi strategi pembangunan kedua negara, serta memperdalam komunikasi dan koordinasi strategis mengenai isu-isu global, ujar Mao. [Xinhua]