NEW YORK CITY – Praktik Canberra yang mendukung Washington untuk mengonfrontasi Beijing dapat membuatnya berakhir sendirian, demikian diperingatkan James Laurenceson, Direktur Institut Hubungan Australia-China di Universitas Teknologi Sydney.
Saat ini Australia berdiri sendirian menghadapi berbagai masalah, termasuk gangguan perdagangan dan respons yang kurang hangat saat negara itu berupaya mengumpulkan negara-negara Asia lainnya untuk memfitnah China, tulis Laurenceson dalam artikel opini yang diterbitkan di situs web majalah Fortune pada Kamis (14/10).
Di sektor perdagangan, Washington belum menunjukkan animo untuk menanggung biaya guna memenuhi janji bahwa mereka “tidak akan meninggalkan Australia sendirian di lapangan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa data perdagangan terbaru menunjukkan bahwa komoditas Amerika Serikat (AS) mengambil ceruk yang ditinggalkan Australia di pasar China.
Pendekatan Australia dalam mengelola hubungannya dengan AS dan dengan China “memberikan pelajaran gratis bagi pihak lain,” tutur Laurenceson. [Xinhua]