MEXICO CITY – Amerika Serikat (AS) turut bertanggung jawab atas kekerasan bersenjata di Meksiko, yang menjadi pertimbangan pemerintah Meksiko mengajukan gugatan terhadap 11 produsen dan penjual senjata AS, kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Meksiko Marcelo Ebrard pada Rabu (22/9).
“AS, khususnya perusahaan manufaktur senjatanya, turut bertanggung jawab atas kekerasan dan kesulitan yang kami alami di negara kami. Itulah sebabnya (kami mengajukan) litigasi strategis ini,” kata Ebrard dalam sebuah pesan video untuk seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Otonomi Nasional Meksiko, bertajuk “Litigasi Strategis vs Produsen dan Distributor Senjata”.
“Kami melihat litigasi strategis ini sebagai pembelaan substantif dalam hal narasi dan penjelasan tentang fenomena kriminal dan kekerasan ini,” papar Ebrard. Menurut Survei Nasional tentang Viktimisasi dan Persepsi Keamanan Publik di Meksiko, lebih dari 3,9 juta kejahatan dilakukan dengan senjata buatan AS pada 2019.
Selain itu, tujuh dari setiap 10 senjata yang diperdagangkan di negara itu berasal dari AS, karena serangkaian praktik “kelalaian dan disengaja” oleh perusahaan-perusahaan AS yang memproduksi dan mendistribusikan senjata, tegasnya. Pada 4 Agustus, pemerintah Meksiko mengajukan gugatan ke pengadilan federal di Boston, Massachusetts, terhadap 11 perusahaan manufaktur dan distribusi senjata AS yang mereka tuding berkontribusi terhadap perdagangan senjata melalui praktik komersialnya.
Sebagai penggugat, Meksiko menuntut kompensasi finansial atas kerusakan akibat perdagangan senjata, serta perubahan dalam praktik bisnis perusahaan. [Xinhua]