DUSHANBE, Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Selasa (2/8) menguraikan posisi serius China dalam masalah Taiwan.
Pernyataan itu disampaikan Wang dalam sebuah konferensi pers usai menghadiri pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Shanghai dan menggelar kunjungan ke Asia Tengah.
Wang menekankan bahwa prinsip Satu China adalah konsensus masyarakat internasional, landasan politik pertukaran China dengan negara lain, pusat kepentingan inti China, serta garis merah dan garis dasar yang tak bisa dilanggar.
Beberapa pihak di Amerika Serikat (AS) terus-menerus menantang kedaulatan China terkait masalah Taiwan, menggembosi kebijakan Satu China dan bahkan dengan sengaja menimbulkan masalah di Selat Taiwan, katanya.
Masyarakat China tidak akan pernah menerima ini dan komunitas internasional juga mencibir provokasi tak berdasar semacam itu, katanya kepada wartawan.
Dalam kunjungannya, Wang mengatakan bahwa para pemimpin dari seluruh negara telah memperjelas bahwa mereka dengan tegas menghormati kebijakan Satu China, percaya bahwa Taiwan adalah bagian tidak terpisahkan dari wilayah China, dan menentang campur tangan pihak luar dalam urusan internal China terkait masalah Taiwan.
Ini sekali lagi menunjukkan bahwa prinsip Satu China adalah hal yang diinginkan masyarakat internasional dan menghormati prinsip tersebut adalah tren umum yang harus diikuti, katanya.
Sangat memalukan bahwa AS melanggar janjinya terkait masalah Taiwan, yang hanya akan menghancurkan kredibilitas nasionalnya, tegas Wang.
Beberapa politisi AS hanya peduli dengan kepentingan mereka sendiri, secara terang-terangan bermain api dengan isu Taiwan, menjadikan diri mereka musuh bagi 1,4 miliar rakyat China, dan jelas tidak akan berakhir baik, seperti diperingatkan Wang.
Upaya intimidasi Washington telah diekspos ke dunia dan membuat masyarakat dari semua negara melihat dengan lebih jelas bahwa AS adalah perusak perdamaian terbesar saat ini, imbuh Wang. [Xinhua]