WARTABUANA – Setelah Azis Syamsuddin mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua DPR RI karena jadi tersangka KPK, Partai Golkar bergegas mencari penggantinya. Sosok Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, digadang-gadang duduki jabatan kosong tersebut. Namun tokoh senior SOKSI punya kandidat lain.
Ketua DPP Partai Golkar, Adies Kadir mengatakan, pengumaman tentang siapa pengganti Azis Syamsuddin akan disampaikan Ketua Umum Airlangga Hartarto pada pada Rabu (29/9/2021) sore. Malam ini DPP Partai Golkar akan menggelar rapat pleno.
Menyikapi dinamika yang terjadi, politisi senior yang juga Dewan Pembina Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Robinson Napitupulu meminta Partai Golkar memprioritaskan faktor pemersatu dalam menentukan sipa pengganti Azis Syamsuddin.
Menurut Robin, faktor integritas mutlak menjadi pertimbangan karena sudah ada dua kader Golkar yang sempat jadi pimpinan DPR tersandung kasus korupsi. “Sudah semestinya Golkar lebih hati-hati menentukan pengganti Azis, khususnya terkait integritas yang bersangkutan,” kata Robinson, Selasa (28/9/2021).
Faktor kapasitas menurut Robin tidak menjadi masalah besar bagi Partai Golkar karena para kadernya sangat pintar menjadi politisi sekaligus manajer bagi sebuah lembaga seperti DPR.
“Kader Golkar, kan banyak menempa pendidikan dalam lingkup organisasi Pendiri (Trikarya) yang sangat terkenal hebat dalam mencipta kader Militan dalam berpolitik, inilah saya rasa catatan pentingnya, bahwa pemersatu bagi semua elemen dalam Golkar buat membangun kekuatan bersama,” papar Robinson.
Robinson memastikan Partai Golkar memiliki banyak kadar di Ormas Trikarya yang saat ini berada di Legislatif. Salah satu kader yang layak dan berpengalaman menurut Robin adalah Agun Gunandjar yang sudah lima periode menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar.
Menurut Robin, nama Agun Gunandjar pernah disebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi Wakil Ketua DPR RI Puan Maharani. “Pemintaan itu disampaikan Ibu Mega kepada Ahmad Basarah,” ungkap Robin.
Selain sebagai sosok yang ‘bersih’ dari persoalan hukum, menurut Robin Agun Gunandjar sangat berkopeten karena memiliki pengalaman panjang sebagai seorang politisi dan kader setia Partai Golkar.
Terkait munculnya nama Lodewijk Freidrich Paulus sebagai calon kuat, menurut Robin itu menjadi dinamika politik. Jabatan Lodewijk sebagai Sekjen partai menjadi persoalan jika dia juga menjadi Wakil Ketua DPR.
“Seorang Sekjen merupakan motor penggerak partai. Keberadaan menjadi sangat vital untuk mengurus partai. Apalagi saat ini hampir semua partai sedang melakukan konsolidasi untuk menghadapi pemilu 2024 nanti,” ujar Robin.
Selain soal jabatan Sekjen yang harus fokus mengurus partai, keberadaan Lodewijk di DPR RI masih tergolong baru jika dibanding kader-kader Partai Golkar lain yang sudah memiliki jam terbang relatif lama sebagai politisi. []