Foto yang diabadikan pada 17 Juni 2022 ini menunjukkan dasar sebuah sungai yang mengering di Turin, Italia. (Xinhua/Str)
Status darurat tersebut, yang akan tetap diberlakukan hingga setidaknya akhir tahun ini, akan memberikan tambahan dana dan kemampuan kepada pemerintah untuk mengatasi kondisi panas dan kering yang mengancam akan menurunkan outputpertanian Italia hingga sepertiganya.
ROMA, 4 Juli (Xinhua) — Pemerintah Italia pada Senin (4/7) mengumumkan status darurat terkait gelombang panas berkepanjangan dan kondisi kekeringan yang melanda negara tersebut, khususnya wilayah bagian utara.
Status darurat itu, yang akan tetap diberlakukan hingga setidaknya akhir tahun ini, akan memberikan tambahan dana dan kemampuan kepada pemerintah untuk mengatasi kondisi panas dan kering yang mengancam akan menurunkan outputpertanian Italia hingga sepertiganya.
Foto yang diabadikan pada 18 Juni 2022 ini menunjukkan Sungai Po di Turin, Italia. (Xinhua/Str)
Pemerintah juga mengalokasikan total 36,5 juta euro (1 euro = Rp15.651) untuk wilayah-wilayah bagian utara, yakni Emilia-Romagna, Friuli Venezia Giulia, Lombardia, Piedmont, dan Veneto, guna mengatasi kelangkaan air yang mereka hadapi.
Perhatian akan difokuskan untuk mengatasi kekeringan di sepanjang Sungai Po, sungai terpanjang di Italia yang saat ini memiliki level air 85 persen di bawah tingkat normalnya, serta kawasan Alpen Timur.
Sebagian besar wilayah di Italia mencatatkan rekor suhu tertinggi, dengan angka yang terus berada di atas 40 derajat Celsius.
Foto yang disediakan oleh dinas tanggap darurat Italia, Alpine Rescue, pada 3 Juli 2022 ini menunjukkan kondisi umum dari Gletser Marmolada di Italia bagian utara. (Xinhua/Alpine Rescue)
Pemberlakuan status darurat ini diumumkan sehari setelah bencana gletser longsor terjadi di Italia timur laut, yang menewaskan sedikitnya tujuh orang. Suhu tinggi dinyatakan sebagai penyebab longsornya gletser tersebut. [Xinhua]