Kendaraan peluncur sistem rudal Iskander bergerak melintasi Lapangan Merah selama parade militer untuk memperingati 70 tahun kemenangan dalam Perang Patriotik Raya, di Moskow, ibu kota Rusia, pada 9 Mei 2015. (Xinhua/Jia Yuchen)
Rusia akan mengirim sistem rudal taktis Iskander-M berkemampuan nuklir ke Belarus dalam beberapa bulan ke depan.
BEIJING, 26 Juni (Xinhua) — Berikut perkembangan terkini dari krisis Ukraina:
Militer Rusia pada Sabtu (25/6) mengumumkan kendali penuh atas Severodonetsk, pusat administrasi bagian wilayah Lugansk, Ukraina timur, yang dikuasai Ukraina.
Dengan dukungan pasukan Rusia, pasukan Lugansk melancarkan “sebuah serangan yang sukses” dan “membebaskan sepenuhnya” kota Severodonetsk dan Borovskoye serta dua permukiman di Lugansk, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam sebuah taklimat.
“Kota ini sudah sepenuhnya diduduki oleh Federasi Rusia. Mereka mencoba untuk menegakkan aturan mereka,” kata Wali Kota Severodonetsk Oleksandr Stryuk seperti dikutip oleh kantor berita Ukrinform yang dikelola pemerintah Ukraina.
Warga sipil, yang selama ini berlindung di pabrik kimia Azot, sudah mulai meninggalkan pabrik, kata Stryuk, seraya menambahkan bahwa ada cukup obat di kota untuk memberi mereka bantuan medis darurat.
– – – –
Ukraina dan Jerman menandatangani perjanjian untuk pemberian dana bantuan senilai 1 miliar euro (1 euro = Rp15.650) untuk Kiev, kata Kementerian Keuangan Ukraina pada Sabtu (25/6).
Kesepakatan itu ditandatangani oleh Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko dan Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner pada Jumat (24/6), menurut kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Dana tersebut akan disalurkan ke anggaran negara Ukraina untuk membiayai pengeluaran prioritas sosial dan kemanusiaan selama darurat militer.
Ukraina berharap akan menerima bantuan tersebut dalam waktu dekat, kata Marchenko.
– – – –
Rusia akan mengirimkan sistem rudal taktis Iskander-M berkemampuan nuklir ke Belarus dalam beberapa bulan ke depan untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu.
Sistem tersebut dapat menggunakan rudal balistik dan rudal jelajah yang membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, kata Putin selama pembicaraan dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko yang sedang berkunjung di St. Petersburg, Rusia. [Xinhua]