“Dengan tes yang tidak terkoordinasi dan serampangan, AS mengurutkan kurang dari 1 persen spesimen positif sebelumnya pada tahun ini. Kini, AS menjalankan tes tersebut pada 5 persen hingga 10 persen sampel,” ungkap laporan yang dipublikasikan pada Selasa itu.
WASHINGTON, Amerika Serikat (AS) berkontribusi “sangat sedikit” dalam upaya global untuk menemukan dan melacak varian-varian baru COVID-19 seperti Omicron, demikian dilaporkan Associated Press (AP).
“Dengan tes yang tidak terkoordinasi dan serampangan, AS mengurutkan kurang dari 1 persen spesimen positif sebelumnya pada tahun ini. Kini, AS menjalankan tes tersebut pada 5 persen hingga 10 persen sampel,” ungkap laporan yang dipublikasikan pada Selasa (30/11) itu.
Saat ini, lebih dari 20 negara tercatat melakukan pengurutan spesimen positif dengan proporsi yang lebih besar daripada AS, lanjut laporan tersebut.
“Saya rasa perjalanan kita masih panjang,” ungkap laporan itu mengutip William Moss, profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.
Laporan itu menyebutkan bahwa banyak ahli meyakini Omicron kemungkinan telah masuk ke AS, dan bahwa varian itu “akan segera tertangkap oleh sistem pengawasan.”
Namun, AS tidak “memiliki pembatasan perjalanan antarnegara bagian yang memungkinkan untuk menahan virus itu di satu tempat,” papar laporan tersebut mengutip David O’Connor, profesor Departemen Patologi dan Kedokteran Laboratorium di Universitas Wisconsin-Madison. [Xinhua]