NEW DELHI – Sedikitnya tujuh orang tewas dan sekitar 250.000 orang mengungsi dari rumah mereka di Negara Bagian Benggala Barat, India timur, menyusul hujan lebat dan luapan air dari sejumlah bendungan, demikian dikatakan para pejabat pada Selasa (3/8).
Air tersebut menggenangi enam distrik di negara bagian itu. Otoritas setempat telah meluncurkan operasi bantuan dan penyelamatan di daerah-daerah yang terdampak.
“Dari berbagai laporan, tujuh orang tewas akibat hujan dan luapan air. Selain itu, genangan air ini telah merusak sejumlah rumah dan lahan pertanian,” ujar seorang pejabat penanggulangan bencana kepada Xinhua. “Sekitar 250.000 orang di distrik-distrik yang terdampak telah mengungsi, tetapi sejauh ini kami belum membuat penilaian kerusakan.”
Sejumlah laporan yang berasal dari distrik-distrik yang terdampak menyebutkan orang-orang harus menerjang banjir untuk mencapai lokasi yang lebih aman.
Para pejabat mengatakan mereka telah mengirimkan bantuan dan bahan makanan lewat jalur udara ke daerah-daerah yang terdampak itu.
“Operasi bantuan dan penyelamatan sedang berlangsung dalam skala penuh dan helikopter Angkatan Udara India telah menyelamatkan 24 orang lebih dari daerah yang tergenang,” kata pejabat tersebut.
Laporan media lokal memaparkan bahwa air yang dialirkan dari bendungan-bendungan Damodar Valley Corporation (DVC) memperburuk situasi dan memicu meluapnya sungai.
Saat ini, India sedang dilanda angin monsun barat daya dan sebagian besar wilayahnya mengalami curah hujan lebat hingga sangat lebat, selain hujan sangat ekstrem di tempat-tempat terpencil. [Xinhua]