ISLAMABAD – Kedutaan Besar China di Pakistan mengecam keras ledakan yang terjadi pada Rabu (14/7) pagi di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, yang menewaskan sembilan warga negara China dan tiga warga Pakistan.
Sekitar pukul 07.00 waktu setempat, kendaraan antar jemput di Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Dasu yang pembangunannya dikerjakan oleh sebuah perusahaan China, terkena ledakan ketika dalam perjalanan menuju lokasi konstruksi, menurut pernyataan kedutaan, yang menambahkan bahwa pihak Pakistan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Pascaledakan, pihak kedutaan segera mengaktifkan rencana tanggap darurat, kemudian menghubungi militer Pakistan dan departemen pemerintah Pakistan, termasuk kementerian luar negeri dan kementerian dalam negeri, meminta pihak Pakistan untuk melakukan evakuasi dan perawatan dengan segala cara, meningkatkan jaminan keamanan untuk institusi, proyek, dan personel China di Pakistan, serta mencari tahu kebenaran dari insiden itu sesegera mungkin, menurut pernyataan tersebut.
Militer Pakistan langsung mengorganisasi dan memulai operasi penyelamatan pascaledakan dan mengirim helikopter untuk membawa korban luka-luka, imbuh pernyataan itu.
Pihak kedutaan melalui pernyataannya menyampaikan duka mendalam kepada korban tewas dan simpati yang tulus kepada yang terluka dalam ledakan itu.Para pejabat Pakistan mengatakan ledakan terjadi di Distrik Kohistan Atas di provinsi tersebut, dan lebih dari 30 orang terluka dalam insiden itu.
Asisten komisaris area Dasu di distrik tersebut, Asim Abbasi, mengatakan kepada Xinhua bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena beberapa dari korban luka berada dalam kondisi kritis.
Wakil komisaris distrik Muhammad Arif mengatakan kepada media bahwa korban yang menderita luka parah telah diterbangkan ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih baik di provinsi tersebut, menambahkan bahwa pasukan keamanan telah menutup area itu dan meluncurkan operasi pencarian.
Belum ada kelompok atau individu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Islamabad.(XHTV)