WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) pada Rabu (15/9) mengutuk peluncuran rudal balistik oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK), menyerukan agar Pyongyang terlibat dalam dialog yang berarti dengan Washington.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan kepada wartawan dalam sebuah taklimat bahwa AS mengutuk peluncuran rudal RRDK, menyebut “peluncuran rudal itu melanggar sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB … menimbulkan ancaman bagi para negara tetangga RRDK dan anggota komunitas internasional lainnya.”
Sementara itu, Price mengatakan Washington tetap berkomitmen melakukan pendekatan diplomatik terhadap Pyongyang untuk berusaha mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
“Kami menyerukan RRDK untuk terlibat dalam dialog yang bermakna dan substantif dengan kami,” tambahnya. “Kami sudah menunjukkan dengan sangat jelas dalam pesan yang kami sampaikan kepada RRDK bahwa kami siap untuk terlibat dalam dialog itu.”
Price juga menegaskan kembali bahwa komitmen AS terhadap sekutu regional sangat kuat.
Pemerintahan Biden telah berulang kali menyebutkan bahwa pihaknya berusaha untuk berdialog dengan Pyongyang atas masalah denuklirisasi, namun tidak menunjukkan kesediaan untuk meringankan sanksi yang diberlakukannya terhadap RRDK.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Rabu mengatakan RRDK menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke wilayah perairan timur.
Peluncuran rudal itu dilakukan dua hari setelah Pyongyang mengatakan berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah jarak jauh jenis baru pada Sabtu (11/9) dan Minggu (12/9).
Pada Rabu yang sama, kantor kepresidenan Korea Selatan, Blue House, mengatakan bahwa negaranya berhasil melakukan uji tembak rudal balistik buatan dalam negeri yang diluncurkan dari kapal selam. [Xinhua]