BERLIN – Karantina wilayah (lockdown) ketat COVID-19 yang rencananya diberlakukan selama liburan Paskah di Jerman, yang sebelumnya disepakati pada Selasa (23/3), telah dibatalkan, seperti diumumkan Kanselir Jerman Angela Merkel usai menggelar konferensi pers dalam pemberitahuan singkat pada Rabu (24/3).
Meski lockdown total di Jerman pada pekan depan awalnya diumumkan dengan “niat terbaik” untuk memperlambat dan menghentikan gelombang ketiga pandemi COVID-19, ide itu adalah sebuah “kesalahan,” kata Merkel.
Menurutnya, lockdown total selama lima hari saat liburan Paskah tidak akan dapat diimplementasikan dengan baik. Terlalu banyak pertanyaan, mulai dari berlanjutnya pembayaran upah karena jam kerja yang hilang hingga situasi di toko dan bisnis, yang tidak dapat diselesaikan “dalam waktu sesingkat itu.”
“Kesalahan ini adalah mutlak kesalahan saya sendiri,” tegas Merkel. Sebagai kanselir, dia menyatakan siap mengambil tanggung jawab tertinggi. “Sebuah kesalahan harus diakui sebagai kesalahan, dan yang terpenting, harus diperbaiki, dan jika memungkinkan tepat pada waktunya.”
Merkel mengatakan dia menyesali pengumuman pada Selasa itu yang telah menyebabkan bertambahnya ketidakpastian dan meminta maaf kepada seluruh warga Jerman. “Saya sangat yakin bahwa kita akan mengalahkan virus ini bersama-sama,” tegas Merkel. “Jalannya sulit dan berbatu, yang ditandai dengan keberhasilan tetapi juga oleh kesalahan dan kemunduran.”
Sebelum pengumuman publiknya, Merkel secara tidak terduga mengundang para pemimpin negara bagian federal Jerman ke sebuah pertemuan virtual. Pada 12 April, Merkel dan para pemimpin tersebut dijadwalkan bertemu lagi untuk memutuskan langkah selanjutnya di negara itu. [Xinhua]