SHANGHAI – Sebuah wahana udara dan bawah air nirawak hybrid NEZHA III berhasil dikembangkan oleh tim peneliti dari Fakultas Oseanologi, Universitas Jiaotong Shanghai. Banyak teknologi buatan mereka telah memenangkan paten penemuan nasional dan makalah penelitiannya telah diterbitkan di jurnal Ocean Engineering.
NEZHA III telah melewati tahap pengujian di Danau Qiandao di China dengan kinerja yang mumpuni baik di udara maupun bawah air. Wahana itu dapat memuat beban terbang 5 kilogram dan menyelam sedalam 50 meter.
Keuntungan terbesar dari sebuah wahana hybrid bawah air adalah (wahana) itu menjadi platform pengangkut berkecepatan tinggi dan lintas medium. Oleh karena itu, wahana tersebut tidak hanya dapat terbang di udara, tetapi juga menempatkan dirinya secara otonomos. Wahana itu dapat mendarat di area laut atau permukaan air yang telah ditentukan dan dapat menyelam di bawah air. Setelah merampungkan misi observasi bawah air, wahana itu akan kembali terbang.”
NEZHA III diharapkan dapat digunakan dalam misi penyelamatan maritim, ilmu kelautan dan teknik di masa depan. Wahana tersebut akan digunakan untuk tugas eksplorasi udara, permukaan air, dan bawah air secara bersamaan di area laut tertentu. NEZHA III akan meningkatkan kapasitas pemantauan laut China.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Shanghai, China. (XHTV)