JENEWA – Sebanyak 2,5 miliar ton makanan terbuang setiap tahun, berkontribusi terhadap 10 persen dari total gas rumah kaca yang dilepaskan setiap tahunnya ke atmosfer termasuk CO2, menurut World Wide Fund (WWF) For Nature dan raksasa retail asal Inggris, Tesco, pada Rabu (21/7) dalam laporan terbarunya.
Data dalam Driven to Waste, laporan pertama dari jenisnya sejak 2011, mengindikasikan bahwa 40 persen dari total makanan tidak dikonsumsi sehingga melepaskan gas rumah kaca dua kali lebih banyak dibanding semua mobil yang dikendarai di Eropa dan Amerika Utara.
Di antara makanan yang terbuang setiap tahunnya, 1,2 miliar ton di antaranya terjadi saat proses penanaman.
“Kita sudah bertahun-tahun mengetahui bahwa sisa dan limbah makanan adalah masalah besar yang dapat diminimalkan,” ujar Pete Pearson, Kepala Global Food Loss and Waste Initiative untuk WWF. “Laporan ini menunjukkan kepada kita bahwa masalahnya kemungkinan lebih besar dari yang kita perkirakan.”
Hasil lainnya juga terbukti mengejutkan, di mana laporan itu mengindikasikan bahwa negara-negara industri, termasuk negara-negara di Eropa dan Amerika Utara, berkontribusi 58 persen dari total makanan yang terbuang.
Lilly Da Gama, Manajer Program Limbah di WWF-Inggris sekaligus salah satu penulis laporan itu, mendesak bahwa pemerintah dan pelaku sektor swasta “harus mengambil tindakan untuk mendukung petani di seluruh dunia dan berkomitmen mengurangi limbah makanan.”
“Kebijakan yang berlaku saat ini tidak cukup ambisius,” imbuhnya. [Xinhua]