TEHERAN – Varian Delta COVID-19 telah menyebar ke sebagian besar wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran.
Varian baru virus corona ini memasuki Iran dari perbatasan timur serta tenggara negara itu dan telah memicu lonjakan kasus, menurut pengumuman kantor pusat nasional Iran untuk penanggulangan COVID-19 pada Minggu (4/7).
“Mengingat sifatnya yang sangat menular, (varian baru) virus ini dapat semakin meningkatkan jumlah kasus dan rawat inap,” kata Alireza Raisi, juru bicara kantor tersebut, seperti dikutip oleh Kantor Berita Mahasiswa Iran (Iranian Students News Agency/ISNA).
Di Iran, setidaknya 92 kota, termasuk Teheran, berada di bawah penerapan status siaga merah dan 183 lainnya dalam status oranye, menurut otoritas kesehatan negara itu.
Pembatasan di kota-kota dalam status siaga merah perlu diterapkan kembali, dengan “kapasitas pegawai pemerintah yang diizinkan bekerja di kantor maksimal 30 persen,” kata Raisi, seperti dilansir harian Financial Tribune.
Sementara itu, semua bisnis nonesensial diwajibkan berhenti beroperasi serta perjalanan menuju dan dari provinsi-provinsi berkode merah dan oranye juga dilarang, tambahnya. Saat pertemuan kantor pusat nasional Iran untuk penanggulangan COVID-19 pada Sabtu (3/7), Presiden Hassan Rouhani mengatakan kampanye pemilihan baru-baru ini, terutama yang diadakan untuk pemilihan dewan kota, beserta sejumlah acara lain untuk pertemuan sosial, telah memicu lonjakan kasus COVID-19.
“Kita berada dalam situasi virus corona yang tidak biasa … Kita akan melihat peningkatan kasus,” kata Rouhani, yang menyebut lonjakan baru itu sebagai gelombang kelima wabah di Iran.
Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan peningkatan inokulasi dalam beberapa pekan mendatang untuk mengimunisasi semua kelompok rentan di negara itu.
Pada Minggu, media melaporkan bahwa warga Iran berbondong-bondong mengunjungi negara tetangga di utara, Armenia, setelah negara tersebut mengumumkan vaksinasi gratis bagi para wisatawan.
Hingga Minggu, Iran telah melaporkan total 3.254.818 kasus terkonfirmasi COVID-19 sejak wabah tersebut merebak di negara itu pada Februari 2020, termasuk 84.792 kematian.
Sementara itu, sebanyak 4.463.565 warga Iran telah menerima satu dosis vaksin COVID-19 di negara itu, dengan 1.988.380 orang telah menerima vaksinasi lengkap. [Xinhua]