NEW YORK CITY – Jumlah lowongan pekerjaan yang mewajibkan vaksin COVID-19 naik 34 persen pada 7 Agustus jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya di antara berbagai jenis bisnis, menurut analisis terbaru yang diterbitkan oleh situs kerja Indeed.
“Peningkatan itu terjadi karena varian Delta yang sangat menular telah menjadi peristiwa utama, vaksin lebih tersedia secara luas dan semakin banyak bisnis yang mewajibkan vaksinasi saat kerja mereka kembali ke kantor,” lapor stasiun televisi nasional CNBC pada Jumat (13/8).
Lonjakan jumlah bisnis yang menerapkan vaksin untuk karyawan baru juga cocok dengan rekor jumlah lowongan pekerjaan Amerika Serikat (AS) pada Juni, kata laporan itu.
Meskipun persentase pertumbuhannya besar, keseluruhan lowongan pekerjaan yang melamar untuk melakukan vaksinasi masih relatif kecil, kata Ann Elizabeth Kon, seorang ekonom di Indeed Hiring Lab yang menulis analisis tersebut.
Di sektor pengembangan perangkat lunak, misalnya, sekitar 438 lowongan pekerjaan dari setiap satu juta lowongan mewajibkan vaksin pada Juli. Namun, itu mewakili peningkatan lebih dari 10.000 persen dari 3,5 lowongan pekerjaan per satu juta lowongan yang dilakukan pada Februari, menurut Indeed.
Tren serupa dengan banyak industri dan pekerjaan lain yang tidak mewajibkan vaksinasi dalam jumlah besar, seperti akuntansi, ritel, dan pemasaran, menurut analisis tersebut.
“Secara garis besar, trennya adalah semakin banyak lowongan pekerjaan yang menerapkan vaksin COVID-19,” imbuh Konkel. “Saya benar-benar berpikir kita berada di puncak tren yang mungkin menjadi sangat besar.” [Xinhua]