SYDNEY – Pakar virologi Australia Danielle Anderson diancam oleh beberapa teoretikus konspirasi ekstrem karena pernyataannya yang menyangkal teori kebocoran laboratorium terkait asal mula virus corona, menurut media setempat.
Anderson, yang memiliki pengalaman luas dalam penelitian virus yang dibawa oleh kelelawar, menjadi satu-satunya ilmuwan asing yang pernah bekerja di laboratorium BSL-4 di Institut Virologi Wuhan yang berkeamanan tinggi.
Dia juga merupakan salah satu dari dua ilmuwan yang diminta untuk menguji klaim dalam New York Post tentang teori kebocoran lab dan kemudian menyatakan bahwa klaim tersebut menyesatkan.
Ini membuatnya menjadi target sejumlah teoretikus konspirasi ekstrem, yang bertindak terlalu jauh hingga Anderson harus menghubungi polisi, menurut sebuah laporan Sydney Morning Herald pada 4 Juli.
Laporan itu menyebut bahwa keputusan Facebook untuk menghapus sejumlah besar informasi yang salah tentang COVID-19 dan menggantinya dengan materi berdasar fakta, termasuk materi dari Dr. Anderson, sangat membuat geram situs-situs konspirasi ekstremis sehingga salah satunya memublikasikan alamat email Anderson.
Anderson dilecehkan oleh beberapa teoretikus konspirasi, menerima email yang menggelisahkan, dan terpaksa mengunci aplikasi yang sedang berjalan untuk alasan keamanan.
Laporan tersebut mengatakan bahwa akibat terseret ke dalam perang informasi global ini, kepercayaan Anderson terhadap cara kerja industri media “goyah”. Dia khawatir hal seperti itu akan membuat publik memiliki kesan buruk tentang para ilmuwan.
Anderson berpegang teguh pada keyakinannya terkait asal mula alami COVID-19, ungkap laporan. “Alasan saya berpikir bahwa skenario virus ini bocor dari lab sangat kecil kemungkinannya adalah jika kita menilik ke 50 tahun terakhir, begitu banyak penyakit dan wabah yang terjadi berasal dari hewan,” tutur wanita itu sebagaimana dikutip dalam laporan.
“Opini saya didasarkan pada bukti yang saya miliki, serta latar belakang riset kolektif saya. Pendidikan virologi merupakan latar belakang saya dan saya menggunakannya untuk mengambil keputusan, bukan politisi yang berkata, ‘Seharusnya pendapat kita seperti ini,'” ujarnya. [Xinhua]