JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (7/7) mengatakan pihaknya mencatat lebih dari empat juta kematian terkait COVID-19 di seluruh dunia, namun Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menambahkan bahwa angka kematian secara keseluruhan itu kemungkinan disepelekan.
TEDROS ADHANOM GHEBREYESUS, Direktur Jenderal WHO: “Diperparah oleh sejumlah varian yang bergerak cepat dan ketidaksetaraan yang mengejutkan dalam vaksinasi, terlalu banyak negara di setiap kawasan di dunia yang mengalami lonjakan tajam kasus dan rawat inap. Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen dan perawatan yang akut, serta mendorong gelombang kematian di beberapa bagian Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Nasionalisme vaksin, di mana segelintir negara mengambil bagian terbesar, secara moral tidak dapat dipertahankan dan merupakan strategi kesehatan masyarakat yang tidak efektif dalam melawan virus pernapasan yang bermutasi dengan cepat dan menjadi semakin efektif dalam penularannya dari manusia ke manusia.
“Dia juga menunjukkan bahwa “pada tahap ini di masa pandemi, fakta bahwa jutaan tenaga kesehatan dan perawatan masih belum divaksinasi adalah hal yang mengejutkan.”
Kepala WHO itu menyebut pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (Kelompok 20) pada pekan ini sebagai salah satu kesempatan penting, mendesak para pemimpin dunia mengambil langkah-langkah darurat untuk menyediakan dana yang diperlukan guna meningkatkan produksi dan distribusi alat-alat kesehatan yang adil demi mengakhiri tahap akut pandemi ini.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jenewa. (XHTV)