WASHINGTON – Kasus COVID-19 meningkat di lebih dari 40 negara bagian Amerika Serikat (AS) selama sepekan terakhir di saat tingkat vaksinasi melambat dan varian Delta yang sangat menular terus menyebar.
AS mencatatkan rata-rata sekitar 19.455 kasus baru dalam tujuh hari terakhir, meningkat 47 persen dari pekan sebelumnya, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Angka itu menandai peningkatan kasus mingguan terbesar sejak April 2020, papar sebuah laporan Bloomberg.
Lebih dari 99 persen kematian akibat COVID-19 di AS pada Juni terjadi di kalangan masyarakat yang belum divaksinasi, ujar Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS Rochelle Walensky.
Selain itu, data awal menunjukkan bahwa selama enam bulan terakhir, hampir semua kematian COVID-19 di berbagai negara bagian terjadi pada orang yang belum divaksinasi, katanya.
Laju vaksinasi juga menurun tajam di negara itu dalam beberapa bulan terakhir. Sekitar 246.000 orang memulai vaksinasi setiap hari selama sepekan terakhir, turun 88 persen dari puncak pada April, dan sekitar 278.000 orang telah mendapat vaksinasi lengkap setiap hari selama sepekan terakhir, turun 84 persen dari puncak pada April, tunjuk data CDC.
Hingga Minggu (11/7), sekitar 48 persen populasi di AS telah menerima vaksinasi COVID-19 lengkap dan 55,5 persen populasi sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sebut data CDC.
Para ahli mengatakan vaksin COVID-19 merupakan kunci untuk mengatasi penyebaran dan mencegah varian-varian virus bermutasi menjadi bentuk yang lebih berbahaya.
“Kita benar-benar harus memvaksinasi lebih banyak orang, karena itulah solusinya,” tutur Anthony Fauci, Kepala Penasihat Medis Gedung Putih, pada Senin (12/7). “Pada kenyataannya, vaksin akan melindungi dari virus ini.” [Xinhua]