ISRAEL – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Minggu (11/7) mengatakan negaranya telah menandatangani kesepakatan dengan Pfizer untuk mendapatkan tambahan kiriman vaksin COVID-19 pada Agustus.
Dalam pernyataannya pada awal rapat kabinet mingguan, Bennett mengungkapkan bahwa “tadi malam kami mencapai kesepakatan untuk memajukan pengiriman vaksin berikutnya ke tanggal 1 Agustus.”NAFTALI BENNETT, Perdana Menteri Israel: “Selama beberapa pekan, kami juga terus bekerja di bidang vaksin.
Pagi ini, dengan gembira saya umumkan bahwa menyusul serangkaian pembicaraan via telepon dengan Chairman sekaligus CEO Pfizer Albert Bourla, tadi malam kami mencapai kesepakatan untuk memajukan pengiriman vaksin berikutnya ke tanggal 1 Agustus. Bersama dengan stok yang sudah ada, kiriman ini menjamin ketersediaan vaksin yang berkelanjutan di Israel mulai saat ini.”
Bennett menuturkan bahwa pada Juni, lebih dari 200.000 orang sudah divaksinasi, termasuk sejumlah besar remaja.
Israel sedang berupaya untuk meredam wabah baru varian Delta dan meluncurkan kampanye yang menyerukan agar remaja berusia di atas 12 tahun ikut menjalani vaksinasi.
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan peningkatan stabil dalam jumlah kasus infeksi. Sebagian besar kasus tergolong ringan atau asimtomatik. Pada Sabtu (10/7), 261 kasus baru dilaporkan.
Sekitar 61 persen dari total 9,3 juta warga Israel telah menjalani vaksinasi dengan setidaknya satu dosis, dan sekitar 55 persen sudah menerima dua dosis. Sebagian besar di antaranya menerima vaksin Pfizer.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)