LONDON – Inggris melaporkan tambahan 34.574 orang yang positif terinfeksi COVID-19, sehingga jumlah total kasus virus corona di negara itu menjadi 8.154.306, menurut angka resmi yang dirilis pada Minggu (10/10).
Jumlah kematian terkait virus corona di negara itu bertambah 38 menjadi 137.735. Data ini hanya mencakup kematian orang yang meninggal dalam waktu 28 hari setelah pertama kali dinyatakan positif.
Saat ini, terdapat 6.763 pasien COVID-19 di rumah sakit.
Data tersebut muncul seiring peringatan yang dikeluarkan Jenny Harries, Kepala Eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UK Health Security Agency/UKHSA). Harries memperingatkan bahwa mungkin akan ada beberapa galur virus flu jelang musim dingin yang tidak menentu.
Berbicara kepada Sky News, Harries mengatakan bahwa hal yang berbeda pada tahun ini adalah COVID dan flu saling bersirkulasi, yang meningkatkan risiko penyakit serius dan kematian.
“Studi terbaru menunjukkan sekitar 25 persen dari kita tidak benar-benar mengetahuinya,” papar Harries. “Rata-rata, selama lima tahun terakhir, sekitar 11.000 orang telah meninggal karena kondisi yang berkaitan dengan flu.”
“Poin penting tentang musim dingin kali ini adalah kita kemungkinan besar akan menjumpai flu, yang untuk pertama kalinya dalam jumlah nyata, bersirkulasi bersama COVID,” imbuhnya.
Bukti awal menunjukkan bahwa mereka yang terinfeksi keduanya berisiko dua kali lebih besar mengalami kematian dibandingkan mereka yang hanya terpapar COVID, menurut Harries.
Lebih dari 85 persen warga berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah menerima dosis vaksin COVID-19 pertama mereka, dan lebih dari 78 persen telah menerima dosis kedua, demikian menurut angka terbaru. [Xinhua]