DEN HAAG – Pemerintah Belanda pada Selasa (20/4) mengumumkan pelonggaran kebijakan karantina wilayah (lockdown) meski negara tersebut belum terbebas dari cengkeraman COVID-19.
Perubahan terbesarnya adalah bahwa aturan jam malam mulai pukul 22.00 hingga pukul 04.30 yang saat ini diberlakukan akan berakhir pada 28 April mendatang. Jumlah pengunjung maksimum yang diizinkan di sebuah rumah akan ditambah dari satu menjadi dua orang, sementara beranda luar ruangan dapat dibuka antara pukul 12.00 hingga 18.00. Jumlah tamu yang diizinkan akan dibatasi hingga 50 orang.
Mulai 28 April, semua toko akan diperbolehkan untuk menerima pelanggan dalam jumlah terbatas tanpa membuat janji terlebih dahulu. Mulai 26 April, mahasiswa dan siswa sekolah menengah atas akan kembali menjalani pembelajaran tatap muka di kelas sebanyak satu hari dalam sepekan.
Pada periode antara 14 hingga 20 April, jumlah orang yang teruji positif COVID-19 di Belanda meningkat 5,3 persen dan terdapat 53.981 kasus baru yang dilaporkan. Tanpa mengikutsertakan penurunan kasus pada akhir pekan Paskah lalu, jumlah orang yang dilaporkan teruji positif COVID-19 di negara itu mengalami kenaikan sejak Januari.
“Pertanyaan pertama adalah apa yang berubah dan membuat kami melonggarkan kebijakan,” kata Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte pada Selasa. “Jawabannya adalah: tidak banyak, tetapi cukup. Semakin banyak orang telah menerima suntikan vaksin, yang berarti semakin sedikit orang yang akan jatuh sakit.”
“Jumlah pasien baru yang dilarikan ke rumah sakit diperkirakan akan turun,” tutur Rutte. “Membuka masyarakat selangkah demi selangkah bukanlah hal yang tidak berisiko. Namun, kabinet juga harus mempertimbangkan implikasi sosial dan ekonomi. Itulah sebabnya kami akan mengambil langkah pertama yang hati-hati ini pada 28 April.”
Langkah kedua dalam rencana pembukaan ini dijadwalkan akan diterapkan paling cepat pada 11 Mei mendatang. Pada 3 Mei, pemerintah akan mengumumkan apakah langkah kedua tersebut benar-benar akan diterapkan.
Saat dunia sedang berjuang untuk mengatasi pandemi, vaksinasi sedang dilaksanakan di semakin banyak negara dengan vaksin virus corona yang telah mendapatkan izin.
Sementara itu, 275 kandidat vaksin, dengan 91 di antaranya dalam tahap uji klinis, tengah dikembangkan di sejumlah negara di dunia termasuk Jerman, China, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, menurut informasi yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa. [Xinhua]