STOCKHOLM – Diperkirakan sekitar 300.000 orang Swedia mengalami gangguan indra penciuman akibat COVID-19, papar kantor berita nasional Swedia TT News Agency pada Minggu (24/10).
Menurut laporan itu, antrean panjang terjadi di klinik-klinik yang menawarkan perawatan untuk kondisi tersebut di Swedia. Dengan sekitar 10 juta penduduk, Swedia hanya memiliki dua klinik semacam itu. Yang terbaru dibuka pada September lalu di Rumah Sakit Universitas Karolinska di Huddinge, dekat ibu kota, Stockholm.
Berdasarkan statistik terbaru yang dirilis oleh Badan Kesehatan Masyarakat Swedia pada Jumat (22/10), hampir 1,166 juta kasus virus corona telah terkonfirmasi sejak awal pandemi. Sementara itu, jumlah kematian mendekati 15.000.
Negara tersebut mencatatkan sedikit kenaikan dalam jumlah kasus baru sejak beberapa aturan pembatasan, seperti pembatasan jumlah peserta di ruang publik dan restoran, dicabut pada 30 September lalu bersamaan dengan anjuran untuk memakai masker dan bekerja dari rumah jika memungkinkan. Kendati demikian, saat ini belum ada rencana untuk kembali memperketat aturan pembatasan.
Namun, aturan tentang pengujian COVID-19 masih diberlakukan, meski aturan tersebut akan dilonggarkan pada 1 November mendatang. Warga yang belum divaksinasi juga disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan yang sama seperti sebelumnya.
Sementara itu, 84,7 persen penduduk berusia 16 tahun ke atas telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sedangkan 80,1 persen telah menerima dua dosis.