KAIRO – Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) Mesir pada Rabu (24/3) mengatakan pihaknya telah mengalihkan kapal-kapal ke jalur air lama setelah sebuah kontainer kargo raksasa berbobot 224.000 ton menutup jalur penyeberangan baru.
“Delapan kapal tunda (tug boat) terus melakukan upaya penyelamatan terhadap kapal kontainer dengan panjang 400 meter dan lebar 59 meter itu, salah satu kapal kontainer terbesar di dunia, yang melenceng ke arah samping di Terusan Suez,” kata SCA dalam sebuah pernyataan.
Ever Given, kapal kontainer berbendera Panama, yang datang dari China ke Rotterdam, kandas pada Selasa (23/3) di jalur air baru setelah kehilangan kendali di tengah embusan angin kencang dan badai debu, tambah SCA.
“Navigasi di jalur lama kini berfungsi secara reguler,” katanya, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang berusaha semaksimal mungkin memastikan navigasi melalui kanal tersebut berjalan lancar dan melayani pergerakan perdagangan dunia.
Terusan Suez merupakan jalur kehidupan utama bagi perdagangan lintas laut global, mengingat terusan itu memungkinkan kapal untuk melakukan perjalanan antara Eropa dan Asia Selatan tanpa berlayar memutari benua Afrika, sehingga memangkas jarak perjalanan laut antara Eropa dan India hingga sekitar 7.000 km.
Sekitar 12 persen dari volume perdagangan dunia melewati kanal buatan manusia tersebut, yang merupakan sumber devisa utama Mesir.
Kanal tersebut diperluas dengan pembangunan jalur paralel yang diresmikan pada 2015, lokasi kapal Ever Given kandas.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)