Para pengunjung mengamati sebuah truk berat berbahan bakar hidrogen dalam Kongres Kendaraan Energi Baru Dunia (World New Energy Vehicle Congress) 2022 di Beijing, ibu kota China, pada 26 Agustus 2022. (Xinhua/Ju Huanzong)
BEIJING, 1 Oktober (Xinhua) — Para ilmuwan China dan rekan-rekannya dari Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menerbitkan hasil penilaian terkait penggunaan hidrogen bersih China di masa depan dalam industri berat dan transportasi heavy-duty. Mereka mengatakan hidrogen bersih dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon.
Menurut studi yang dipublikasikan pada Kamis (29/9) dalam jurnal Nature Energy tersebut, hidrogen bersih dapat menjadi pengangkut energi utama sekaligus bahan baku yang dapat secara signifikan mengurangi emisi karbon dalam industri berat.
Saat ini, energi yang digunakan dalam industri berat dan transportasi heavy-dutycukup sulit untuk dialihkan ke energi terbarukan, menurut studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Nankai dan Universitas Harvard.
Hidrogen bersih dapat diproduksi dari berbagai sumber, termasuk energi listrik terbarukan dan reformasi gas alam dengan teknologi manajemen karbon.
Hasil model analisis dalam studi tersebut menunjukkan bahwa pada 2060, hidrogen bersih dapat menenagai hingga 50 persen armada bus dan truk heavy-dutydi China.
Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan hidrogen bersih di China diperkirakan dapat menghemat biaya investasi sebesar 1,72 triliun dolar AS (1 dolar = Rp15.247) pada 2060 untuk mencapai netralitas karbon jika dibandingkan dengan skenario tanpa hidrogen.
Menurut studi tersebut, hasil yang diperoleh membuktikan nilai yang dimiliki hidrogen bersih di sektor-sektor yang sulit dipangkas di China dan negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa dalam mengurangi emisi. [Xinhua]