SHANGHAI – Sebuah pameran otomotif yang baru-baru ini digelar di Shanghai menunjukkan keinginan industri tersebut untuk segera beralih ke teknologi hijau, seiring China, yang merupakan pasar kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) No. 1 di dunia, mulai giat mendorong penggunaan energi bersih di sektor otomotifnya.
Dalam pameran ini, perusahaan joint venture Volkswagen di China, SAIC Volkswagen, meluncurkan SUV listrik murni “ID.6 X”, model kedua yang diproduksi pabrik NEV baru perusahaan tersebut di China. Pabrik yang berbasis di Shanghai itu memulai produksi massalnya pada akhir tahun lalu dan diperkirakan bakal meluncurkan satu model mobil listrik lagi tahun ini.
“SAIC Volkswagen akan meluncurkan berbagai kendaraan listrik murni generasi baru di masa mendatang, yang akan membantu pasar China mempercepat realisasi target netral karbon,” kata Yang Siyao, Direktur Eksekutif Bisnis Pemasaran dan Penjualan VW, SAIC Volkswagen Automotive Co., Ltd.
Penjualan NEV di China melonjak 2,8 kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 515.000 unit pada kuartal pertama, menurut data Asosiasi Produsen Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM). Pada Maret saja, penjualan NEV meningkat 2,4 kali lipat (yoy) hingga menyentuh angka 226.000 unit.
Hasil penjualan NEV yang lebih baik dari perkiraan ini tercapai di tengah upaya pemerintah mempromosikan mobil ramah lingkungan dan meningkatnya antusiasme pasar terhadap jenis kendaraan tersebut. Pada November tahun lalu, China meluncurkan rencana pengembangan industri NEV-nya untuk periode 2021-2035 yang bertujuan mempercepat transisi negara itu menjadi salah satu kekuatan di bidang otomotif.
Menurut rencana tersebut, proporsi NEV baru dalam penjualan kendaraan baru diperkirakan meningkat menjadi 20 persen pada 2025, dan kendaraan yang digunakan untuk transportasi umum akan sepenuhnya bertenaga listrik pada 2035 nanti.
Koresponden kantor berita Xinhua melaporkan dari Shanghai. (XHTV)