SAN FRANCISCO – Facebook pada Rabu (2/6) mengumumkan kemampuan baru Spark AR, perangkat lunak kreasi realitas tertambah (augmented reality/AR) unggulannya, dalam konferensi pengembang F8.
Sejak Spark AR diumumkan di F8 2017, sebanyak 600.000 lebih kreator dari 190 negara dan wilayah telah menerbitkan 2 juta lebih efek AR di Facebook dan Instagram, menjadikannya platform AR seluler terbesar, menurut Facebook. Tim Spark AR menyoroti beberapa kasus penggunaan baru untuk efek AR dalam panggilan video, mulai dari gim ringan hingga momen perayaan.
Berbagai efek AR ini akan segera tersedia untuk panggilan video di Messenger, Instagram, dan Portal dengan pengenalan Multipeer API, terang perusahaan itu.
Sebagai contoh, Spark AR membagikan video promo pesta ulang tahun yang diadakan melalui panggilan video, yang menampilkan topi pesta AR pada setiap kepala tamu.
Menurut laporan TechCrunch, Facebook juga membahas rencananya untuk membuat kacamata AR. “Bayangkan bisa berteleportasi ke sofa seorang teman untuk menonton sebuah acara bersama, atau berbagi foto tentang hal luar biasa yang Anda lihat saat melakukan pendakian,” kata Direktur Kemitraan untuk Spark AR Chris Barbour, namun menambahkan bahwa target itu baru dapat terwujud beberapa “tahun lagi.”
“Tahun ini, setelah jeda singkat dalam pemrograman pada 2020, kami membawa F8 kembali ke akarnya sebagai konferensi pengembang sejati,” kata Konstantinos Papmiltiadis, Wakil Presiden Kemitraan Platform di Facebook.
Facebook telah menyumbangkan dana kepada sebuah organisasi yang mengupayakan diversifikasi industri teknologi setiap tahun selama konferensi pengembangnya. Tahun ini, Facebook menyumbangkan 250.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.276) kepada Girls in Tech, sebuah organisasi nirlaba global yang berfokus pada keragaman, kesetaraan, dan inklusi melalui pengembangan keterampilan dan sumber daya pencarian kerja bagi kaum perempuan. [Xinhua]