GUIYANG – Satu-satunya forum global tingkat nasional China yang mengusung tema peradaban ekologis, Forum Eco Global Guiyang 2021, kembali digelar pada Senin (12/7) di Guiyang, ibu kota Provinsi Guizhou, China barat daya.
Konferensi dua hari, yang berfokus pada transisi hijau dan rendah karbon negara itu untuk membangun komunitas kehidupan bagi manusia dan alam, akan menghadirkan berbagai kegiatan daring maupun luring. Banyak tamu bergabung dalam acara tersebut secara daring, sementara sekitar 500 orang datang ke lokasi untuk menghadiri forum.
Selain konferensi, berbagai ekshibisi, pameran dagang dan kegiatan promosi terkait industri ramah lingkungan juga akan diadakan selama acara berlangsung.
Sejak kali pertama digelar pada 2009, forum ini telah berhasil menyelenggarakan 10 sesi.
China mengumumkan targetnya untuk mencapai puncak emisi karbon dioksida pada tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. Negara itu terus memperluas penggunaan energi baru guna mencapai target-target tersebut.
Data resmi menunjukkan kapasitas terpasang pembangkit listrik energi terbarukan di China mencapai 930 juta kilowatt per akhir tahun 2020, berkontribusi 42,4 persen dari total nasional.
Daya listrik yang dihasilkan angin, panel surya dan sejenisnya mencapai 2,2 triliun kilowatt-jam tahun lalu, menyumbang 29,5 persen dari total konsumsi listrik negara itu, naik 9,5 poin persentase dari 2012.BEATE TRANKMANN, Perwakilan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) di China: “China memiliki salah satu pasar energi ramah lingkungan terbesar di dunia.
Negara ini merupakan salah satu investor terbesar dalam energi ramah lingkungan. Namun, menurut saya, hal yang penting bagi China ke depannya adalah melanjutkan dan mempercepat upaya-upaya ini.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Guiyang, China. (XHTV)