SHANGHAI – Tim peneliti China membuat struktur nano cetak 3D menggunakan protein jaring laba-laba rekombinan hasil rekayasa genetika pada resolusi sub-15 nanometer, yang diharapkan dapat diterapkan dalam persepsi bionik dan robot nano untuk penyaluran obat dan sejenisnya di masa depan.
Ikan nano dengan sungut itu dapat “berenang” di lingkungan tubuh manusia yang mengandung glukosa, dan kondisi tertentu diatur untuk memicu pelepasan obat yang dibawa oleh perangkat nano tersebut.
Para peneliti mengekstrak urutan gen tertentu dari jaring laba-laba alami, serat terkuat di alam, dan kemudian melakukan kultur bagian itu pada escherichia coli untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan guna membuat ikan nano tersebut.
Menurut Tao Hu, peneliti dari Institut Sistem Mikro dan Teknologi Informasi Shanghai di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China, bagian terhalus dari robot nano tersebut, yakni sungutnya, hanya setebal 50 nanometer, sekitar seperseribu diameter rambut manusia.
Robot nano bertenaga biofuel itu bergantung pada penyesuaian aktivitas enzim mereka dan serangkaian reaksi kimia terutama yang melibatkan glukosa di dalam tubuh manusia untuk menciptakan gelembung oksigen sehingga mengaktifkan kontrol gerak terarah.
Sementara itu, robot tersebut dapat terdegradasi di bawah kondisi tertentu seperti cahaya, pH, dan panas, dan dengan demikian tidak menimbulkan beban bagi tubuh manusia, menurut makalah tersebut.
Studi itu telah dipublikasikan secara daring di jurnal Nature Communications. [Xinhua]