TIANJIN – China menginisiasi sebuah proyek pembangunan konstelasi 36 satelit orbit rendah untuk mengumpulkan informasi guna memproyeksikan bencana alam dan memantau keadaan darurat di perkotaan.
Proyek itu, yang dilakukan oleh Tianjin Satcom Geohe Technologies Co., Ltd., diresmikan pada Selasa (24/8) di pusat peluncuran wahana antariksa China di Wenchang, yang berada di Provinsi Hainan, China selatan.
Guo Jianqiang, presiden perusahaan teknologi yang berbasis di Kota Tianjin, China utara, tersebut mengatakan satelit pertama akan diluncurkan dan ditugaskan di luar angkasa pada Juni 2022. Seluruh 36 satelit akan diluncurkan hingga akhir Mei 2023 untuk merampungkan konstelasi itu.
Jaringan satelit itu akan memberikan gambar beresolusi tinggi untuk membantu para pengamat dalam mengidentifikasi deformasi geologi tingkat milimeter guna menaksir kemungkinan bencana geologis, seperti tanah longsor, penurunan muka tanah, dan penyusutan tanah secara mendadak, ujar Guo, yang juga seorang pejabat di Survei Geologi China.
Guo menuturkan data satelit yang dikombinasikan dengan survei geologi dan data pemantauan yang ditangkap oleh sensor darat di daerah-daerah rawan bahaya geologi dapat meningkatkan secara signifikan akurasi dan ketepatan waktu prediksi bencana alam. [Xinhua]