Abdallah Al Thaaly, Kepala Program Investasi Industri Aramco, berbicara dalam sebuah wawancara dengan Xinhua di Dammam, Arab Saudi, pada 2 Juni 2022. (Xinhua/Wang Haizhou)
RIYADH, 16 Agustus (Xinhua) — Kerja sama komersial dan investasi antara Arab Saudi-China telah mengalami peningkatan yang substansial, dan prospek kerja sama masa depan di bidang ini optimistis, kata seorang pakar investasi industri di raksasa minyak Saudi Aramco.
Dalam wawancara baru-baru ini, Abdallah Al Thaaly, Kepala Program Investasi Industri Aramco, memuji penguatan perdagangan bilateral dan kerja sama saling menguntungkan antara kedua negara.
“Saya telah sering mengunjungi China, dan setiap kali saya berkunjung, saya melihat adanya pertumbuhan besar. China sekarang menjadi pemimpin dunia dalam perdagangan dan budaya,” katanya, seraya menambahkan bahwa perjalanan pertamanya ke China dilakukan pada 2003 lalu ke Fujian Refining and Petrochemical Company di Provinsi Fujian, China tenggara.
Foto yang diabadikan pada 28 Juni 2021 ini menunjukkan kawasan industri raksasa minyak Saudi Aramco di Dammam, Arab Saudi. (Xinhua/Hu Guan)
Kilang Fujian, bersama dengan usaha patungan Saudi-China lainnya seperti Yanbu Aramco Sinopec Refining Company, atau kilang Yasref, di Arab Saudi, menjadi saksi keberhasilan kerja sama antara kedua negara, kata Al Thaaly.
Kilang Yasref menjadi salah satu proyek terbaik dan dioperasikan secara mulus di seluruh kawasan Teluk, tambahnya.
Pakar Saudi itu mengatakan bahwa kedua negara memiliki kapabilitas untuk menumbuhkan lebih banyak lagi kemitraan bisnis yang sukses di masa mendatang.
Sementara itu, Saudi Silk Road Industrial Services Co., Ltd. (SSRIS), perusahaan patungan antara kedua negara yang berbasis di Riyadh, telah berkembang menjadi platform penting untuk menarik investasi China, sebut Al Thaaly.
Dia mengaitkan keberhasilan usaha patungan tersebut dengan banyak faktor, termasuk sifat dasar kolaboratif bangsa China.
“Saat ini, pasar China merupakan pasar terbesar untuk produk Saudi Aramco dan pemasok China mewakili jumlah besar dalam portofolio pemasok kami,” ujar Al Thaaly.
Membahas tentang meningkatnya permintaan terhadap produk China di kawasan Teluk, Al Thaaly berkata, “China terkenal dengan kekuatan dan ekspor produk-produk berkualitas tingginya di seluruh dunia. Kawasan ini, terutama Arab Saudi, dan perusahaan kami Aramco merupakan penerima manfaat utama.”
Al Thaaly juga menjelaskan tentang investasi Saudi dalam penerapan energi hijau, khususnya pada Inisiatif Hijau Saudi dan Inisiatif Hijau Timur Tengah, menekankan bahwa pencapaian kedua inisiatif itu memerlukan banyak kolaborasi dengan China, terutama dalam hal teknologi dan suplai produk. [Xinhua]