BRUSSEL – Inggris berutang 47,5 miliar euro (1 euro = Rp17.201) kepada Uni Eropa (UE) dan penghitungan tersebut bersifat final, demikian dikatakan juru bicara Komisi Eropa di Brussel pada Jumat (9/7).
Jumlah tersebut termasuk komitmen yang belum dibayarkan yang dibuat sebelum 1 Januari 2020, kontribusi untuk skema pensiun dan sakit UE, serta hal-hal kecil lainnya, menurut Balazs Ujvari, juru bicara Komisi Eropa untuk urusan anggaran dan sumber daya manusia.
Penghitungan itu dilakukan sejalan dengan ketentuan kesepakatan Brexit, kata Ujvari. Total uang tersebut akan dibayarkan dengan cara diangsur dalam beberapa tahun.
Untuk tahun 2021, Inggris harus membayar 6,8 miliar euro. Angsuran bulan Juni telah dibayar lunas dan tagihan berikutnya akan dikirim pada September mendatang.
Diminta untuk mengomentari perbedaan yang dilaporkan dengan penghitungan yang dilakukan Inggris, Ujvari mengatakan angka UE bersifat final, tetapi dia tidak memberikan komentar terkait spekulasi bahwa pembayaran tersebut mungkin tidak memenuhi harapan UE.
“Sejauh ini, semua yang harus dilakukan sudah dilakukan. Karena itu, kami tidak punya indikasi apa pun bahwa angka keseluruhan akan dipermasalahkan,” kata Ujvari.
Inggris bergabung dengan UE pada 1973. Namun, pada 2016, negara itu mengumumkan penarikannya setelah referendum dan secara resmi meninggalkan blok tersebut pada 31 Januari 2020. [Xinhua]