“Visi global China dalam beberapa hal menantang kekuatan negara-negara kaya dan prinsip-prinsip pasar bebas dari tatanan internasional liberal. Namun, visi tersebut juga memberikan janji untuk memecahkan beberapa masalah paling sulit dan tidak stabil yang dihadapi umat manusia,” papar artikel The Guardian.
LONDON, Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan China telah membawa ratusan miliar dolar AS ke sejumlah negara berkembang dalam bentuk infrastruktur, kesehatan masyarakat, dan konektivitas digital, serta “disambut dengan hangat” di negara-negara “Global South”, tulis sebuah opini yang diterbitkan The Guardian.
“Investasi-investasi penting ini diabaikan oleh para investor dan lembaga pembangunan Barat selama beberapa dekade,” menurut artikel yang terbit pada Senin (4/4), yang ditulis bersama oleh Tobita Chow, Direktur Justice Is Global, sebuah proyek dari organisasi AS People’s Action, dan Jake Werner, seorang periset pascadoktoral Global China di Boston University Global Development Policy Center.
“Visi global China dalam beberapa hal menantang kekuatan negara-negara kaya dan prinsip-prinsip pasar bebas dari tatanan internasional liberal. Namun, visi tersebut juga memberikan janji untuk memecahkan beberapa masalah paling sulit dan tidak stabil yang dihadapi umat manusia,” sebut artikel itu.
“Jauh dari sikap memaksakan tatanan global baru, China mengundang Barat untuk bekerja sama dalam mereformasi status quo,” tambahnya.
Artikel itu juga menyerukan kerja sama AS-China yang lebih besar di bidang infrastruktur dan barang publik global lainnya, serta menyebut bahwa hal itu “akan menguntungkan negara-negara berkembang sekaligus mengarah pada alternatif yang adil, berkelanjutan, dan damai daripada eskalasi persaingan kekuatan besar.” Selesai